Indonesia memerlukan sarana dan pendekatan baru untuk memandu para pembuat kebijakan untuk bergerak maju
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Kemenko Perekonomian sekaligus Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Susiwijono Moegiarso menyampaikan bahwa Indonesia perlu untuk meningkatkan skala transformasi ekonomi guna mencapai tujuan strategis nasional.

“Indonesia perlu meningkatkan kecepatan dan skala transformasi ekonomi Indonesia untuk mencapai tujuan strategis nasional. Indonesia memerlukan sarana dan pendekatan baru untuk memandu para pembuat kebijakan untuk bergerak maju, terutama dengan menyelaraskan diri dengan tolak ukur internasional,” kata Susiwijono dipantau secara virtual di Jakarta, Jumat.

Hal tersebut disampaikan Susiwijono dalam seminar yang bertajuk "Kebijakan Kerja Sama Ekonomi Multilateral Indonesia dan Manfaat KEK Singhasari" yang diselenggarakan oleh Kemenko Perekonomian bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Seminar yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa dari UMM dan Universitas Brawijaya tersebut, digelar untuk memperluas pemahaman tentang diplomasi ekonomi Indonesia pada forum ekonomi multilateral dan dampaknya terhadap pengembangan KEK, khususnya KEK Singhasari, untuk kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan.

Hal itu juga menjadi wujud komitmen pemerintah untuk terus menggandeng civitas akademika di seluruh Indonesia dalam menggaungkan semangat diplomasi ekonomi internasional.

Pada seminar tersebut Susiwijono menyampaikan tentang perkembangan ekonomi global dan domestik, transformasi ekonomi Indonesia, rencana aksesi Indonesia ke Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), dan manfaat KEK.

Antusiasme mahasiswa terlihat dari ragam pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa. Gelaran seminar tersebut juga disambut baik oleh para akademisi yang hadir.

Wakil Rektor UMM Syamsul Arifin menyampaikan bahwa seminar tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat lebih lanjut untuk pengembangan ekonomi dan kawasan serta UMM siap berpartisipasi dalam mengembangkan KEK Singhasari, khususnya bidang pendidikan.

Pada kesempatan yang sama, Guru Besar Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya, Munawar juga menyampaikan bahwa pembentukan KEK dapat menjadi katalis dalam meningkatkan keunggulan komparatif di tiap daerah agar berdaya saing global.

Adapun KEK Singhasari merupakan KEK Pendidikan pertama yang menjadi pusat pengembangan teknologi digital, pariwisata, dan pendidikan yang terletak di area geostrategis Malang Raya, Jawa Timur.

KEK Singhasari juga telah menjajaki kerja sama dengan King's College London (KCL) dan telah melaksanakan “Symposium for UK-Indonesia Higher Education Collaboration in East Jawa” di KEK Singhasari. Hal tersebut dilakukan untuk menyampaikan hasil kajian dan diskusi dengan Pemerintah Indonesia sekaligus penandatanganan Memorandum Of Agreement (MoA) yang akan membawa KCL ke KEK Singhasari dan memulai pembelajaran KCL Indonesia pada September 2024.

Selain bekerja sama dengan KCL, Setjen KEK juga menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Australia untuk mengakselerasi pengembangan KEK Pendidikan dan menjajaki peluang kerja sama.

Dalam serangkaian pertemuan, dibahas rencana pengembangan program vokasi di KEK Singhasari yang salah satunya ditujukan untuk mengembangkan Center for Future Work di KEK Singhasari bersama dengan Western Australia Technical Vocational Education Training (TVET) Consortium.

“Pemerintah sangat mendukung perkembangan klaster Human Development Zone (HDZ) di KEK Singhasari. HDZ akan menjadi pusat agregasi dan eksiminasi pengembangan SDM unggul dalam mendukung Indonesia emas 2045," terang Susiwijono.


Baca juga: Pemerintah evaluasi dan siap cabut status KEK yang tak optimal
Baca juga: Plt Sekjen: Komunikasi publik yang baik dapat beri dukungan bagi KEK
Baca juga: RI gandeng MEDEF International guna tarik investasi Prancis di KEK 

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023