Bukares (ANTARA News) - Rumania akan menarik 150 dari 890 tentaranya dari Irak, kata Kepala Staf Umum Rumania Eugen Badalan hari Kamis. Pasukan itu merupakan bagian dari polisi tentara dan batalyon teknik. Sebagian besar tentara Rumania di Irak menjadi bagian dari gabungan pimpinan Amerika Serikat dan beberapa bergerak dengan Organisasi Pakta Atlantik Utara atau di bawah mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pada tiga pekan lalu, Perdana Menteri Rumania Calin Popescu Tarriceanu menyeru penarikan seluruh pasukannya dari Irak, tapi ditolak Dewan Tertinggi Pertahanan negeri itu. Usul Tarriceanu itu memicu perselisihan sengit dalam pemerintah gabungan Rumania. Presiden Traian Basescu, yang dekat dengan partai kanan Demokratik dan dinilai sangat berpihak pada Amerika Serikat, menyebut usul perdana menteri itu serangan jahat pada keamanan bangsa, yang mempertanyakan keterikatan Rumania pada sekutu pimpinan negara adidaya tersebut. Basescu, pendukung Amerika Serikat, beberapa kali dalam beberapa bulan terahir menyatakan pasukan Rumania akan tetap di Irak "selama diperlukan" dan bahwa penarikan hanya akan diputuskan dengan perundingan dengan anggota lain gabungan pimpinan Amerika Serikat. Tariceanu merujuk pada keputusan serupa negara lain baru-baru ini, termasuk Italia, yang membawahkan pasukan Rumania, atas langkah mengejutkan itu. "Rumania akan tetap memenuhi kewajibannya sebagai anggota NATO (badan pertahanan Atlantik Utara), yang merupakan bagian tugas putusan NATO, Perserikatan Bangsa-Bangsa atau Eropa Bersatu, tapi akan mengahiri kesertaannya pada tugas lain," katanya. Tariceanu menyatakan tugas di Irak itu terlalu mahal bagi negara miskin bekas komunis itu, yang mengharapkan masuk Eropa Bersatu tahun 2007. Penempatan pasukan itu juga tidak disukai banyak warga Rumania. Perdana menteri menyatakan negara Laut Hitam itu akan tetap menempatkan tentara dalam tugas menjaga perdamaian di tempat lain di dunia. Rumania, yang masuk NATO tahun 2004 dengan enam negara lain Eropa bekas komunis, menempatkan 809 tentara di Afganistan dan mengirim pasukan pula ke Bosnia dan propinsi Kosovo, Serbia. Dua tentaranya tewas di Irak sejak Rumania mengirim mereka ke Irak tahun 2001, sementara empat lain tewas di Afganistan sejak 2003. Kementerian pertahanan menyatakan empat tentaranya, yang membantu melatih angkatan bersenjata Irak, akan tetap berada di negara itu. "Dengan demikian, secara keseluruhan, kami akan menghemat 90 juta dolar Amerika Serikat (sekitar 900 miliar rupiah). Kami usul menarik pasukan kami dari Irak Bebas pada alih pasukan terahir tahun ini, sesudah pasukan Italia keluar," kata Menteri Luar Negeri Teodor Atanasiu kepada wartawan seperti dikutip DPA.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006