Setiap tahun, credit gap (kebutuhan penandaan di Indonesia) Rp1.600 triliun, tapi dari Rp1.600 triliun, hanya Rp900 triliun yang bisa dilayani.
Jakarta (ANTARA) - PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) berkomitmen mendukung ekosistem keuangan inklusif di Indonesia untuk membuka kesempatan yang sama bagi masyarakat dalam mengakses solusi keuangan secara terjangkau dan berkelanjutan.

“Setiap tahun, credit gap (kebutuhan penandaan di Indonesia) Rp1.600 triliun, tapi dari Rp1.600 triliun, hanya Rp900 triliun yang bisa dilayani," ujar CEO AdaKami Bernardino Moningka Vega Jr dalam Media Gathering & AdaKami Journalist Award 2023, Jakarta, Selasa.

Menurut dis  masih ada kekurangan gap sekitar Rp700 triliun setiap tahun.  AFFPI (Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia)  mengisi sebagian dari kekosongan credit gap ini, tetapi juga harus diiringi dengan inklusi keuangan, dengan sosialisasi, peningkatan pengetahuan literasi keuangan dari masyarakat.

Baca juga: OJK andalkan TPAKD untuk capai inklusi keuangan 90 persen di 2024

Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2022 mencatatkan indeks literasi dan inklusi keuangan di Indonesia mengalami kenaikan menjadi 49,68 persen dan 85,10 persen dari sebelumnya 38,03 persen dan 76,19 persen pada 2022.

Dalam hal ini, pihaknya terlibat dalam upaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia. Sepanjang  2023, ada 21 kegiatan yang dilaksanakan oleh AdaKami, antara lain Edukasi Literasi Ekonomi Hijau Lewat Aksi Tanam 500 Pohon Mangrove di Jakarta Utara, Campus Visit AdaKami Bertajuk Muda Paham Fintech, hingga #AdaEducation Instagram Live Season 3 - Merdeka dari Insecure.

Selain itu, pihaknya juga berkontribusi dalam memberikan dukungan finansial kepada lebih dari tiga juta warga yang tersebar di seluruh Indonesia selama lima tahun terakhir.​​

Baca juga: OJK: Perlu ada peningkatan literasi dan edukasi keuangan di masyarakat

AdaKami menilai perluasan literasi dan inklusi keuangan merupakan salah satu kunci untuk menyejahterakan Indonesia di masa mendatang.

“Inklusi keuangan adalah hak fundamental setiap individu. Kami percaya bahwa dengan memberikan akses dan pendidikan keuangan, kita dapat menciptakan perubahan positif dalam kehidupan banyak orang. Langkah ini juga kami lakukan untuk membantu masyarakat Indonesia melewati tantangan finansial serta memberikan akses yang lebih baik kepada peluang ekonomi yang ada,” katanya dalam keterangan tertulis.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023