Jangan sampai dianggap peletakan batu pertama ini merupakan dari kegiatan politik tertentu, ini yang kami jaga.
Batam (ANTARA) - Direktur Utama PT Bandara Internasional Batam Pikri Ilham Kurniansyah mengatakan bahwa pengembangan Terminal II Bandara Hang Nadim diharapkan bebas dari isu politik.
 
Hal itu dia sampaikan mengingat sudah masuknya tahapan Pemilu 2024, sedangkan pihaknya sudah mengantongi izin pengembangan Terminal 2 Bandara Hang Nadim. Desain yang dibuat juga sudah disetujui pihak investor, namun peletakan batu pertama sebagai penanda dimulainya proyek masih belum dilakukan.
 
"Waktunya sedang kami bicarakan dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam kepastiannya, karena nanti akan banyak pihak yang terlibat. Jadi kami akan memastikan kapan hari baiknya, karena kami tidak ingin kegiatan itu nantinya bernuansa politis. Jangan sampai dianggap peletakan batu pertama ini merupakan dari kegiatan politik tertentu, ini yang kami jaga," ujar Pikri, di Batam Kepulauan Riau, Rabu.
 
Pikri menjelaskan pengembangan terminal bandara telah memasuki progres yang lebih positif, khususnya terminal II. Desain pengembangan terminal II yang sudah ditetapkan disetujui semua pihak termasuk dari investor.
 
Hal yang masih dikerjakan, kata dia lagi, pihaknya tengah berusaha menyelesaikan detail desain terminal II sehingga bisa segera merombak kargo terminal lama.
 
“Karena kargo terminal lama ini tempat pembangunan terminal dua, jadi izin dari kementerian saya kira sudah didapat untuk menghancurkan kargo terminal lama ini dan segera akan kita pindah ke terminal baru, lalu selanjutnya kita melakukan peletakan batu pertama di terminal II itu,” kata dia pula.
 
Pikri menjelaskan setelah terminal II jadi, pelayanan domestik juga akan dipindah, dan terminal I akan diperbaharui lagi. Dalam pengembangannya, di Bandara Hang Nadim Batam akan menambah sampai sepuluh tempat parkir baru termasuk jembatan penyeberangan masuk ke pesawat.
 
Namun, dia menyebutkan bahwa pengembangan terminal I ini diakuinya memang tak bisa cepat selesai karena bandara tetap digunakan untuk operasional.
 
“Mayoritas untuk internasional sebenarnya itu, jadi terminal dua ini untuk internasional dan juga kita gunakan untuk full service airlines, sedangkan terminal satu nanti lebih ke LCC (Low Cost Carrier) airlines,” katanya pula.
Baca juga: Manajemen Bandara Batam: Tak ada gangguan penerbangan akibat karhutla
Baca juga: Bandara Batam kerja sama dengan Korea bangun pusat perbelanjaan khusus

Pewarta: Ilham Yude Pratama
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023