"Digitalisasi dalam pengelolaan logistik di pabrik membantu Petrokimia Gresik dalam menjamin kelancaran perusahaan menyalurkan pupuk bersubsidi dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional.
Jakarta (ANTARA) - Produsen pupuk milik negara Petrokimia Gresik terus mengoptimalkan layanan pergudangan dan pelabuhan melalui penerapan digitalisasi untuk menjamin kelancaran distribusi dan ketersediaan pupuk bersubsidi di pasaran.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan kelancaran perusahaan dalam menyalurkan pupuk bersubsidi ke berbagai daerah tidak lepas dari inovasi-inovasi perusahaan di bidang logistik dan supply chain.

Petrokimia Gresik memiliki peran strategis menyalurkan pupuk bersubsidi lebih dari 3,1 juta ton baik urea maupun NPK ke seluruh Indonesia.

"Digitalisasi dalam pengelolaan logistik di pabrik membantu Petrokimia Gresik dalam menjamin kelancaran perusahaan menyalurkan pupuk bersubsidi dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional," ujar Dwi Satriyo.

Baca juga: Petrokimia Gresik raih penghargaan IQA 2023 untuk majukan pertanian

Salah satu inovasi tersebut, lanjutnya, yakni Warehouse Management System (WMS) yang merupakan aplikasi digital dan terintegrasi untuk pengelolaan pergudangan di Gudang Lini I Petrokimia Gresik.

Aplikasi ini digunakan sebagai pencatatan aktivitas handling produk di gudang secara real time.

"Semua proses pengelolaan pergudangan tercatat dan diawasi dengan sistem yang baik, dampak positif dari penerapan aplikasi ini di antaranya menyumbangkan penghematan, menurunkan risiko kerusakan produk sehingga pupuk yang diterima petani terjamin kualitasnya," ujarnya.

Baca juga: Petrokimia Gresik komitmen jaga ketahanan pangan nasional

Inovasi kedua, yaitu Digital Transport Management System (DTMS) yang merupakan Project Improvement untuk menunjang pemindahan material internal antargudang atau tempat di dalam lingkup area Petrokimia Gresik.

DTMS berfungsi sebagai platform yang memudahkan user untuk melakukan order dan pelayanan pemindahan material melalui truck secara realtime dan andal.

Selain itu DTMS juga berperan sebagai sistem monitoring kegiatan pemindahan material, serta monitoring performa kinerja driver dalam pelayanannya.

Kemudian Internal Supply Chain Excellence (ISCE) atau program pada rantai kegiatan pengelolaan logistik mulai dari proses unloading bahan baku dari kapal di pelabuhan, pengiriman ke gudang dan pabrik, sampai menjadi produk siap jual.

Penerapan ekosistem ISCE menjadikan proses pengelolaan logistik semakin optimal dan perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan melalui optimalisasi pasokan produk.

Baca juga: Petrokimia Gresik dukung optimalisasi produksi minyak bumi Papua Barat

Inovasi terakhir yakni Customer Centric Excellence (2CE) untuk mengoptimalkan proses operasional di pergudangan melalui kegiatan perencanaan produksi dan penjualan. 2CE merupakan sistem yang berbasis website sehingga dapat diakses dari manapun.

Dengan inovasi tersebut, lanjut Dwi Satriyo, akan berdampak pada beberapa sektor diantaranya kegiatan perencanaan penjualan ke produksi lebih termonitor, pembuatan pengantar pengambilan produk dapat dilakukan dari mana saja serta meningkatkan pelayanan pemuatan di gudang Lini I.

"Prinsipnya, Petrokimia Gresik siap melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diamanahkan Pemerintah, yaitu memproduksi pupuk sesuai penugasan dan memastikan distribusinya. Sementara penerapan digitalisasi akan menjamin hasil yang optimal dalam upaya kami menjalankan amanah tersebut," katanya.

Terkait sejumlah inovasi yang diterapkan itu, BUMN pupuk tersebut dinobatkan sebagai "Supply Chain Innovator of The Years (Company)" di ajang Bisnis Indonesia Logistic Award (BILA) 2023 yang digelar di Jakarta, pada 28 November 2023.

Pewarta: Subagyo
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023