Athena (ANTARA) - Pemerintah dan partai-partai oposisi Yunani pada Selasa (28/11) mengungkapkan kekecewaan mereka atas keputusan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak untuk membatalkan rencana pertemuan dengan PM Yunani Kyriakos Mitsotakis untuk membahas patung-patung Parthenon.

Pembahasan tentang koleksi patung Parthenon itu merupakan perselisihan yang telah berlangsung lama antara Inggris dan Yunani.

Mitsotakis sedang melakukan kunjungan tidak resmi ke Inggris, yang rencananya akan diakhiri dengan pertemuan dengan Sunak pada Selasa.

Namun saat berada di London, delegasi Yunani diberi tahu bahwa pertemuan tersebut akan dibatalkan, seperti dilaporkan oleh kantor berita nasional Yunani AMNA.

Dalam sesi wawancara dengan media Inggris BBC beberapa jam sebelumnya, Mitsotakis menegaskan kembali permintaan Yunani terkait pemulangan semua patung ke kuil Parthenon yang berusia 2.500 tahun di akropolis.

Kumpulan patung Yunani tersebut telah menjadi subjek perselisihan antara Athena dan London selama puluhan tahun. Beberapa patung saat ini dipamerkan di British Museum di London, yang menurut Mitsotakis bagaikan "memotong Mona Lisa menjadi dua."

Pada awal abad ke-19, ketika Yunani masih berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Ottoman, separuh dari patung-patung Parthenon dipindahkan oleh diplomat Inggris, Lord Elgin.
 
 Seorang pria melihat koleksi patung Parthenon, yang juga dikenal sebagai patung-patung Elgin, di British Museum di London, Inggris, 7 September 2023.(Xinhua/Li Ying)  


Selama puluhan tahun, Yunani telah berulang kali meminta agar patung-patung itu dikembalikan.

"Saya berharap memiliki kesempatan untuk mendiskusikannya dengan PM Inggris, bersamaan dengan tantangan-tantangan yang ada saat ini, seperti Gaza, Ukraina, krisis iklim, dan migrasi. Siapa pun yang percaya bahwa posisinya benar dan adil tidak akan pernah takut untuk berdebat," ujar Mitsotakis dalam pernyataan pers yang dikirim melalui surel pascapembatalan pertemuan tersebut.

Sikap Sunak ini "belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak menghormati PM Yunani dan rakyat Yunani," ujar Pavlos Marinakis, juru bicara pemerintah Yunani, kepada stasiun televisi lokal SKAI.

Pemimpin partai oposisi utama Yunani SYRIZA-Progressive Alliance, Stefanos Kasselakis, dalam sebuah unggahan di platform media sosial X juga mengatakan bahwa tindakan Sunak "tidak dapat diterima."

"Ini merupakan masalah nasional yang menyangkut sejarah seluruh rakyat. Dan ini adalah masalah moral yang menyangkut pencurian kekayaan budaya yang memalukan dari tempat asalnya," ujar Kasselakis.

Partai sosialis Yunani PASOK-KINAL juga berpihak pada pemerintah Yunani, degan menyebut tindakan PM Inggris itu "bertentangan dengan setiap pedoman diplomasi."

Pewarta: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023