Jakarta (ANTARA) - Program besutan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bernama HUB.ID sebagai wadah untuk startup digital lokal membangun jaringan dan menumbuhkan bisnisnya berhasil meningkatkan kepercayaan pasar di ekosistem digital dan membantu startup binaannya bertumbuh.

Hal itu disampaikan oleh salah satu startup alumni yang sebelumnya tergabung dalam pembinaan HUB.ID di 2022 bernama Amoda.

"Dengan tergabung dalam HUB.ID, Amoda berhasil meningkatkan kredibilitas di pasar. Di Indonesia kredibilitas itu sangat penting, meski tim sales sangat baik atau produknya juga bagus tapi kalau belum membangun kredibilitas sulit. Sejak tergabung HUB.ID, kami bisa tervalidasi bahwa usaha kami ini legit," kata CEO & Co-Founder dari Amoda Robin Yovianto di Jakarta, Kamis.

Adapun Amoda merupakan startup teknologi yang bergerak di sektor properti dan konstruksi hadir dengan solusi membantu efisiensi untuk bangunan individu dan bisnis di Indonesia.

Baca juga: Kemenkominfo siapkan dukungan keberlanjutan bagi startup alumni HUB.ID

Dalam ajang HUB.ID, Amoda berhasil membangun jaringan bahkan mendapatkan pendanaan awal (seed) yang dipimpin Modal Ventura East Ventures dan Living Lab Ventures.

Robin mengatakan setelah mendapatkan pendanaan untuk membesarkan bisnisnya, kini pelanggan solusinya semakin bertambah dan tengah menargetkan untuk meningkatkan cakupan layanannya lebih luas di Indonesia.

Kesuksesan HUB.ID mendongkrak startup binaan untuk mendapatkan pendanaan sehingga bisa meningkatkan level bisnisnya juga dirasakan oleh startup Kecilin.id yang tergabung sebagai alumni HUB.ID 2022.

CEO dan Co-Founder Kecilin.id Bisma Manda mengatakan dengan wadah dari pemerintah lewat HUB.ID, bisnisnya kini bisa menjangkau lebih banyak mitra untuk menggunakan solusi dari startup-nya.

Kecilin.id merupakan perusahaan rintisan Software-as-a-Service (SaaS) yang menyediakan teknologi kompresi pada model teknologi modern.

Sebagai alumni HUB.ID, perusahaan itu berhasil memperoleh pendanaan pra-seri A senilai 4 Juta dolar AS atau setara Rp60 miliar yang dipimpin oleh Mandiri Capital Indonesia (MCI) dengan investor lainnya yakni Provident Growth, BNI Ventures, dan investor lama yang kembali berpartisipasi yakni Arkana.

Baca juga: Kemenkominfo buka kolaborasi lintas sektor untuk startup lewat SSI X

"Dari 2019 kami membuat solusi dan mengembangkannya selama tiga tahun, saat pertama cari klien pun susah sekali namun akhirnya berhasil. Ketika sudah ada yang mencoba dan akhirnya kami juga ikut dalam binaan HUB.ID akhirnya klien lain pun bertambah dan pasar semakin percaya," kata Bisma.

Harapannya dampak serupa bisa semakin dirasakan oleh banyak startup lainnya yang dibina oleh HUB.ID sehingga visi untuk mewujudkan Indonesia sebagai bangsa digital dalam Visi Indonesia Digital (VID) 2045 bisa terwujud.

Selama tiga tahun penyelenggaraannya, HUB.ID telah menjaring sebanyak 92 startup dengan capaian di 2021 sebanyak 43 startup dibina dan tujuh startup di antaranya mendapatkan total pendanaan senilai 17.150.000 dolar AS (Rp266,4 miliar).

Lalu di 2022 sebanyak delapan startup berhasil mendapatkan pendanaan dengan total 13,5 juta dolar AS (Rp209,7 miliar) dari total 24 startup yang bergabung. Dua di antaranya adalah Amoda dan Kecilin.id.

Terakhir di 2023, terdapat 25 startup yang telah dibina dan ada satu startup bernama Bizhare yang mendapatkan pendanaan dari investor berupa pendanaan Pre-series A.

Baca juga: GoPlay Umumkan Rebranding Menjadi Everywhere.id di HUB.ID Summit X Nexticorn 2023

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023