Jakarta (ANTARA) -
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan dukungan dana siap pakai (DSP) berikut logistik dan peralatan untuk menangani banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Provinsi Sumatera Utara, pada Sabtu (2/12).

"Melihat besaran dampak dan kebutuhan selama masa tanggap darurat, BNPB akan memberikan dukungan dalam bentuk dana siap pakai berikut logistik dan peralatan, yang akan diberikan langsung oleh Kepala BNPB, Senin (4/12)," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
 
Adapun rincian jenis peralatan yang akan diserahkan meliputi tenda pengungsi, tenda keluarga, sembako, selimut, matras, velbed, lampu penerangan, genset listrik, dan mesin pompa air beserta selangnya.
 
Abdul juga menyampaikan, hari ini tim BNPB telah tiba di lapangan untuk memberikan pendampingan penanganan darurat. Selain itu, memasuki hari kedua pascakejadian banjir bandang dan tanah longsor, tim gabungan tengah melanjutkan upaya pencarian dan pertolongan terhadap 11 warga yang masih dinyatakan hilang.
 
Tim gabungan yang berjumlah kurang lebih 280 orang dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Humbahas, TNI, Polri, Basarnas, Dinas Sosial, Taruna tanggap bencana (Tagana), dan Desa tanggap bencana (Destana) beserta warga kembali menyisir lokasi terdampak di Desa Simangalumpe, Kecamatan Baktiraja.
 
Abdul menyebutkan, sesuai arahan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, pertama yakni menetapkan status tanggap darurat bencana, sehingga seluruh pemangku kepentingan dapat segera memberikan dukungan sesuai kebutuhan.
 
"Kedua adalah arahan untuk aktivasi posko darurat sebagai pusat komando seluruh upaya penanganan darurat, mulai dari operasi pencarian dan pertolongan, penyelamatan warga terdampak, penanganan pengungsi, logistik dan peralatan, komunikasi publik, kesehatan, dan sebagainya," ujar dia.
 
Ketiga, yakni pembuatan skema per sektor guna memudahkan upaya pencarian dan pertolongan. Di samping itu, dengan mempertimbangkan kondisi jenazah korban longsor, maka periode pencarian akan dimaksimalkan selama tujuh hari.

Baca juga: Polda Sumut turunkan anjing pelacak bantu pencarian korban di Humbahas

Baca juga: Pemkab Humbas Hasundutan sediakan dua posko korban banjir bandang

Baca juga: Bupati: 14 rumah rusak akibat banjir bandang di Humbang Hasundutan
 
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Humbahas, Benthon J Lumbangaol, mengatakan kebutuhan mendesak saat ini untuk upaya pencarian dan pertolongan adalah tambahan personel anjing pelacak.
 
Hal tersebut diminta mengingat kondisi lokasi terdampak yang dipenuhi material bebatuan berukuran besar, lumpur, dan puing lainnya sehingga menyulitkan tim pencarian dan pertolongan, maka perlu didatangkan anjing pelacak untuk membantu tim mendeteksi lokasi warga yang masih dinyatakan hilang.
 
"Kami masih butuh anjing pelacak, mungkin dari Brimob ya, untuk dapat mendeteksi keberadaan korban yang hilang. Kalau peralatan sudah cukup kami rasa," ujar Benthon.

Terkait perkembangan penanganan pengungsi yang berjumlah 200 jiwa dari 50 KK, Benthon menegaskan bahwa seluruh kebutuhan dasar, baik permakanan, logistik, dan peralatan lainnya sudah terpenuhi. Saat ini, pengungsian dipusatkan di Aula Kecamatan Baktiraja. Di lokasi itu juga telah didirikan dapur umum oleh Dinas Sosial.
 
"Kebutuhan permakanan sudah tertangani dengan baik. Kami bekerja sama dengan Dinas Sosial sudah memberikan kebutuhan para pengungsi," katanya.
 
Dirinya menambahkan, Pemerintah Daerah Kabupaten Humbahas juga menjamin keberlangsungan kegiatan belajar mengajar di sekolah yang terdampak bencana, sehingga dipastikan para siswa tidak akan ketinggalan pelajaran.

"Untuk anak sekolah juga dijamin keberlanjutannya oleh pemerintah daerah," tutur dia.

Baca juga: Basarnas terus cari 12 orang hilang akibat banjir bandang Humbahas

Baca juga: Satu korban banjir bandang di Humbang Hasundutan ditemukan meninggal

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2023