Kami sangat terpukul dan sedih
Jakarta (Antara News) - Sekjen Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP Pertina), Martinez Dos Santos, mengatakan insiden bentrok antar pendukung petinju di final Kejuaraan Tinju Amatir Bupati Cup, Minggu (14/7) malam, yang mengakibatkan 18 orang tewas merupakan tragedi kelam di dunia tinju Indonesia.

"Kami sangat terpukul dan sedih. Kejadian ini sangat memprihatinkan bisa sampai seperti itu. Terus terang, ini tragedi yang sangat kelam di dunia tinju Indonesia," kata Martinez kepada Antara, Senin.

Martinez mengaku pihak Pertina belum mengetahui pemicu terjadinya insiden tersebut. Pengurus Pertina akan berkoordinasi dengan Pertina Nabire dan Pertina Papua.

Ia menambahkan, Ketua Umum PP Pertina Reza Ali juga akan menggelar rapat siang ini untuk segera melakukan investigasi terkait insiden tersebut.

"Dari Pertina akan melakukan investigasi dari segi tinju. Pertina belum berani ambil kesimpulan. Yang pasti kami akan menyelidiki dari segi tinju," ujarnya.

Insiden itu berawal dari final kejuaraan tinju amatir Bupati Cup kelas 58 kilogram antara Alvius Rumkorem dari Sasana Persada melawan Yulianus Pigome dari Sasana Mawa. Alvius menang angka dalam pertandingan yang berlangsung di Gelanggang Olahraga Kota Lama Nabire.

Namun kemenangan Alvius menimbulkan protes yang berujung bentrok hingga terjadi aksi saling ejek dan lempar kursi. Sekitar 1.500 penonton yang memenuhi GOR pun berebut keluar ruangan yang berakibat puluhan orang jatuh dan terinjak.

Dikabarkan sebanyak 18 orang meninggal dunia dan sekitar 30-an orang lainnya masih kritis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire, Papua. Kapolda Papua, Irjen Pol Tito Karnavian pun memimpin langsung tim ke Nabire untuk menyelidiki kasus tersebut. 

Pewarta: Monalisa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013