Belfast (ANTARA News) - Para perusuh melemparkan bom molotov, batu bata, botol dan kembang api dilemparkan ke arah polisi pada malam ketiga kekerasan di Irlandia Utara, lapor Reuters.

Para demonstran membuat barikade di sepanjang sebuah jalan dan membakar sebuah mobil dalam bentrok yang dipicu hari Jumat lalu oleh rute konvoy warga Protestan.

Ribuan warga Protestan pro-Inggris menggelar konvoy setiap tahun yang kerap memicu kekerasan sektarian karena warga Katolik yang umumnya menginginkan bergabung dengan Republik Irlandia menganggap parade warga Protestan itu sebagai provokasi.

Perjanjian damai 1998 hampir mengakhiri konflik sektarian yang bertahun-tahun lamanya di negara bagian Inggris itu.  Namun wilayah ini tetap dilanda kekerasan, terutama dipicu oleh parade Orange yang menandai kemenangan kaum Protestan terhadap Raja Katolik di daerah ini ratusan tahun lalu.

Polisi Inggris menambah kekuatannya, sedangkan baik Orde Orange Protestan yang mengorganisasi parade dan kelompok antipemerintah, menyerukan massa tenang.

"Sangat penting di sini untuk berkepala dingin di tengah situasi saat ini dan saya harap orang akan mematuhi pengumuman dan pernyataan Orange Institution bahwa orang mesti menghindari kekerasan," kata Peter Robinson, atas nama pemerintah Inggris.

Para peserta parade Protestan yang tidak sedang dengan keputusan pemerintah yang melarang mereka melalui jalan yang membagi dua komunitas, mulai melemparkan batu bata dan botol ke arah polisi Jumat lalu, yang dijawab polisi dengan meriam air dan peluru karet.

44 orang polisi terluka selama pekan lalu, sementara 49 orang ditahan yang seorang diantaranya masih berumur 10 tahun, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013