Yogyakarta (ANTARA) - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Senin meluncurkan awan panas guguran sebanyak empat kali ke arah dua sungai yang terletak di selatan dan barat daya gunung.

Kepala BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santoso dalam keterangan di Yogyakarta, Senin malam, mengatakan awan panas guguran keluar ke arah Kali Boyong sebanyak tiga kali dengan jarak luncur paling jauh 3.000 meter (3 km).

"Teramati tiga kali awan panas guguran ke arah selatan (Kali Boyong) dengan jarak luncur maksimum 3.000 meter," kata dia.

Tiga kali awan panas guguran ke arah Kali Boyong itu terpantau pertama pada pukul 17.12 WIB dengan amplitudo maksimal 30 mm, durasi 244 detik, dengan jarak luncur 2.400 meter.

Kedua, pada pukul 17.16 WIB dengan amplitudo maksimum 53 mm, durasi 300 detik sejauh 3.000 meter.

Berikutnya, ketiga keluar pukul 17.23 WIB dengan amplitudo maksimum 53 mm, durasi 210 detik, sejauh 2.000 meter.

Setelah itu, BPPTKG kembali mengamati awan panas guguran keluar pada pukul 17.36 WIB dengan amplitudo maksimum 50 mm, durasi 124 detik, sejauh 1.200 meter, namun kali ini ke arah hulu Kali Krasak.

"Teramati satu kali awan panas guguran ke arah barat daya (Kali Krasak) dengan jarak luncur 1.200 meter," kata dia.

Baca juga: Mitigasi erupsi Merapi, Pemkab Sleman kukuhkan tim KSB Glagaharjo

Baca juga: Boyolali aktifkan Tim Siaga Desa setelah erupsi Merapi


Karena mulai pukul 18.02 WIB hujan terpantau mengguyur puncak Merapi, Agus mengimbau masyarakat mewaspadai bahaya lahar hujan di sungai-sungai berhulu Merapi.

"Waspada bahaya lahar di sungai-sungai yang berhulu di Merapi dan awan panas guguran di daerah potensi bahaya. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan," kata Agus.

Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Potensi bahaya dari guguran lava dan awan panas guguran bisa berdampak ke Kali Woro hingga sejauh tiga kilometer dari puncak dan Kali Gendol hingga sejauh lima kilometer dari puncak.

Selain itu guguran lava dan awan panas guguran, kata dia, bisa berdampak ke Kali Boyong hingga sejauh lima kilometer dari puncak serta Kali Bedog, Krasak, dan Bebeng hingga sejauh tujuh kilometer dari puncak.

Jika terjadi erupsi eksplosif, lanjutnya, maka lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau area dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.

Baca juga: Basarnas Padang: Tiga korban erupsi Marapi telah dievakuasi

Baca juga: Dua warga Riau dievakuasi dari erupsi Gunung Marapi di Sumbar

Baca juga: Polda Sumbar dirikan Posko DVI bantu korban erupsi Gunung Marapi

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2023