Presiden Abbas dan Kerry dijadwalkan akan bertemu di Amman."
Ramallah, Wilayah Palestina (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry akan kembali ke Timur Tengah pekan ini untuk mendorong terwujudnya perundingan damai antara Israel dan Palestina.

Kerry juga akan bertemu Presiden Palestina Mahmud Abbas, kata seorang pejabat Palestina, Senin.

"Presiden Abbas dan Kerry dijadwalkan akan bertemu di Amman," kata pejabat itu kepada AFP.

"Kami sedang menunggu ide-ide baru apa yang akan dibawa Kerry setelah lawatan terakhirnya di kawasan," kata pejabat yang tidak ingin disebutkan jati dirinya itu.

Belum ada keterangan dari Washington yang membenarkan rencana kunjungan Kerry itu.

Namun, kantor berita resmi Mesir, MENA, pada hari Minggu mengutip ketua Liga Arab Nabil al-Arabi yang mengatakan bahwa menteri luar negeri AS itu akan melakukan pembicaraan di ibukota negara Yordania bersama delegasi para menteri luar negeri Arab.

Pejabat Palestina megnatakan ia memperkirakan bahwa Kerry juga akan datang ke Yerusalem untuk berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Pada bulan Juni lalu, Kerry menghabiskan waktu selama empat hari dalam melancarkan diplomasi ulang-alik intensif antara para pemimpin Israel dan Palestina.

Diplomasi itu dijalankan dalam upaya tingkat tinggi untuk membawa Israel dan Palestina kembali melakukan perundingan langsung setelah terhenti selama hampir tiga tahun.

Abbas menekan Isral untuk menghentikan semua kegiatan pembangunan permukiman serta secara terbuka sepakat untuk membuat garis-garis yang ada sebelum perang Timur Tengah tahun 1967 sebagai landasan perundingan perdamaian.

Netanyahu sendiri menyatakan pihaknya menginginkan perundingan tanpa ada "syarat-syarat".

Pernyataannya itu mengacu pada tuntutan-tuntutan Palestina yang ditolaknya.

Daripada syarat-syarat, Israel mengatakan pihaknya lebih memilih menunjukkan "itikad baik yang jelas", seperti pembebasan para tahanan atau pembekuan satu bagian permukiman.

Abbas, yang mengatakan setelah kunjungan terakhir Kerry, menganggap bahwa menteri luar negeri AS itu telah membuat "usul-usul yang berguna dan membangun".

Abbas juga mengunkapkan bahwa ia merasa "optimistik" tentang hasil kunjungan Kerry tersebut.

Namun, ia juga mengatakan bahwa proposal yang diajukan Kerry masih "memerlukan klarifikasi dan penjelasan lebih lanjut sebelum kita bisa kembali ke meja perundingan".


Penerjemah: Tia Mutiasari

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013