Capaian IPM Jatim per 1 Desember 2023 juga tercatat di atas provinsi besar lainnya yaitu Jawa Barat 74,24 dan Jawa Tengah 73,39
Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyebut Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di provinsi yang dipimpinnya telah melampaui rata-rata nasional yaitu sebesar 74,65, sedangkan IPM nasional sebesar 74,39.

"BPS mencatat selama periode 2019 - 2023 IPM Jatim meningkat 3,5 persen," kata Gubernur Jatim Khofifah  melalui keterangan tertulis di Surabaya, Selasa.

Khofifah optimistis dengan capaian tersebut Jatim mampu mewujudkan visi Indonesia Emas sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2023 - 2045.

"Capaian IPM Jatim per 1 Desember 2023 juga tercatat di atas provinsi besar lainnya yaitu Jawa Barat 74,24 dan Jawa Tengah 73,39," ujarnya.

Baca juga: Indeks Pembangunan Manusia 2023 meningkat jadi 74,39 

BPS mencatat peningkatan IPM Jatim 2023 terjadi pada semua dimensi, meliputi umur panjang dan hidup sehat, serta pendidikan, dan standar hidup layak.

Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, bayi yang lahir pada tahun 2023 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 74,87 tahun, meningkat 0,30 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya.

Pada dimensi pendidikan, Harapan Lama Sekolah (HLS) penduduk umur 7 tahun meningkat 0,01 dibandingkan tahun sebelumnya yaitu dari 13,37 menjadi 13,38 tahun. Sedangkan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,08 yaitu dari 8,03 menjadi 8,11 tahun pada tahun 2023.

Sementara untuk dimensi standar hidup layak, diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita per tahun meningkat Rp429 ribu atau 3,58 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca juga: Gubernur: sejumlah daerah di Jatim perlu intervensi naikkan IPM

Menurut Khofifah, peningkatan IPM terkait erat dengan keberhasilan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim menangani kemiskinan ekstrem yang turun signifikan sebesar 3,58 persen selama dua tahun terakhir.

"Kemiskinan ekstrem di Jatim turun drastis dari 4,4 persen pada 2020 menjadi 0,82 persen pada Maret 2023. Atas prestasi ini Jatim mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat berupa insentif fiskal senilai Rp6,215 miliar," katanya.

Khofifah menandaskan selain keberhasilan penanganan kemiskinan, peningkatan IPM Jatim juga dipengaruhi sejumlah faktor, seperti pertumbuhan ekonomi Jatim pada triwulan III 2023 yang berhasil tumbuh 1,79 persen di atas nasional dan tertinggi se-Pulau Jawa.

"Selanjutnya juga dipengaruhi tingkat pengangguran terbuka Agustus 2023 sebesar 4,88 persen, turun 0,61 persen dibanding dengan Agustus 2022 pada posisi 5,49 persen," ucap Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Baca juga: Khofifah bangga pengangguran terbuka lulusan SMK Jatim terus menurun



 

Pewarta: Abdul Hakim/Hanif Nasrullah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023