Beijing (ANTARA/PRNewswire)- China dan ASEAN baru saja memperingati hari jadi kedua kemitraan strategis dan komprehensif yang telah terjalin. Menurut Presiden China Xi Jinping pada 2021, Tiongkok akan selalu menjadi tetangga, sahabat, dan mitra yang baik bagi ASEAN. Dalam program spesial CGTN "China and ASEAN: Embracing A Safe and Shared Future", sejumlah tamu dari 10 negara ASEAN membahas hal-hal yang dapat dicapai ketika negara-negara lain mencontoh hubungan Tiongkok dan ASEAN, serta berkolaborasi dan berkembang bersama. Program ini melibatkan Myanmar International Television, Star Siam Daily di Thailand, dan Sin Chew Daily di Malaysia.

Global Development Initiative, Global Security Initiative, dan Global Civilization Initiative relevan dengan Asia Tenggara. Sovinda Po, Director, Southeast Asian Studies Center, Royal University of Phnom Penh, Kamboja, menilai, "tiga inisiatif utama" seputar keamanan dan pembangunan dunia yang digagas pemimpin Tiongkok memiliki relevansi masa depan. Lebih lagi, Global Security Initiative akan membantu negara-negara Asia memahami dunia secara lebih jelas, serta bekerja sama membangun masa depan yang damai, stabil, dan makmur.

Kerja sama Tiongkok-ASEAN terlihat jelas dari proyek infrastruktur. Menurut Ibrahim Kholilul Rohman, Senior Research Associate, Indonesia Financial Group Progress, Kereta Cepat Jakarta-Bandung tidak hanya ikut menggerakkan ekonomi dan perdagangan, namun juga membantu mata pencaharian masyarakat di sepanjang jalur kereta tersebut. Dia menambahkan, "Kereta Cepat ini tak hanya memperlancar pengiriman barang, namun juga berfungsi sebagai sarana transportasi penting ketika bencana alam terjadi." Tiongkok turut terlibat dalam pembangunan infrastruktur hijau dan energi terbarukan di seluruh ASEAN.

Konektivitas dan kerja sama budaya mendorong pembangunan regional di ASEAN. Nina Saiful, warga Brunei dan pendiri SEA Association di Peking University, menilai, peradaban di antara negara-negara Tiongkok dan ASEAN memiliki asal usul yang sama. Sejumlah titik persinggungan terdapat pada nilai-nilai sejarah. Menurut Zhang Li, Director, Global Innovation Center di Siam University, Thailand, konektivitas bersama berada di balik konektivitas bersama, dan konsep "perdamaian" dalam kebudayaan Tiongkok sangat berperan dalam pendidikan tinggi. Tenaga pendidik pun harus ikut membentuk pola pikir generasi muda tentang dunia, prinsip-prinsip yang berlandaskan perdamaian, serta berkontribusi terhadap pembangunan damai di tingkat regional.

Tiongkok siap bekerja sama dengan ASEAN untuk mengantisipasi tren-tren penting, mengatasi perbedaan, berbagi peluang, dan mempromosikan kemakmuran bersama. Tiongkok dan ASEAN akan menempuh sejumlah langkah untuk membangun komunitas Tiongkok-ASEAN yang lebih erat dengan masa depan bersama yang aman.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023