Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI meluncurkan laman web Farmaplus 2.0 yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk mengecek ketersediaan dan harga obat di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan dan apotek di Indonesia.

Laman web Farmaplus 2.0 menjadi gerbang satu pintu bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi ketersediaan dan harga obat di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan dan apotek di Indonesia. Laman web ini dapat diakses melalui https://farmaplus.kemkes.go.id/medicine dan telah terintegrasi dengan aplikasi SATUSEHAT.

"Farmaplus 2.0 dapat diakses dalam bentuk website maupun fitur di mobile apps," kata Staf Ahli Menteri Kesehatan bidang Teknologi Kesehatan Setiaji dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.   

Setiaji mengatakan Kemenkes memperbanyak pilihan bagi masyarakat untuk dapat mengakses informasi obat. Informasi obat pada Farmaplus 2.0 dilengkapi dengan nama obat, deskripsi, indikasi umum, komposisi, peringatan, efek samping obat, harga, dan informasi fasilitas pelayanan kesehatan yang menyediakan obat, termasuk alamat, laman web, beserta nomor kontaknya.

Untuk memudahkan masyarakat mendapatkan informasi, kata dia, kontak fasilitas pelayanan kesehatan yang tercantum pada Farmaplus 2.0 juga telah terhubung dengan layanan pemesanan melalui WhatsApp. Dengan demikian, masyarakat dapat bertanya secara langsung kepada fasilitas pelayanan kesehatan dan apotek terkait.

Saat ini, terdapat 2.688 obat berdasarkan merek atau nama dagang yang tayang di website Farmaplus 2.0. Adapun indikasi medis yang saat ini sudah dapat ditelusuri obatnya antara lain untuk penyakit kanker, jantung, stroke, dan uronefrologi.

Selain itu, masyarakat juga dapat melakukan pencarian berdasarkan provinsi dan kabupaten/kota untuk mengetahui fasilitas pelayanan kesehatan dan apotek terdekat yang menyediakan obat.

Dalam keterangan yang sama, Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI Rizka Andalucia menyebutkan masyarakat dapat memperoleh obat dengan lebih cepat, mudah, dan terjangkau melalui Farmaplus 2.0.

"Peningkatan akses dan kemudahan masyarakat untuk mendapatkan obat menjadi salah satu prioritas kami. Melalui Farmaplus 2.0, kami berharap masyarakat semakin dimudahkan dalam mengakses informasi ketersediaan obat dan harganya secara transparan," tuturnya.

Baca juga: Kemenkes imbau masyarakat pakai masker menyusul temuan kasus pneumonia

Baca juga: Kemenkes siapkan jejaring laboratorium pendeteksi mycoplasma pneumonia

Baca juga: Kemenkes: Belanja fitofarmaka dan OHT di e-Katalog capai Rp13,9 miliar

 

Pewarta: Sean Muhamad
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023