Untungnya, hampir seluruh responden telah mempertimbangkan untuk melakukan praktik bisnis ESG ke depan....
Jakarta (ANTARA) - Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, berdasarkan hasil riset Mandiri Institute, 71 persen perusahaan terbuka meyakini praktik bisnis yang menerapkan prinsip keberlanjutan environmrnt, social, and governance (ESG) akan menjadi prioritas pada masa depan.

Meski demikian, hanya 57 persen dari perusahaan terbuka yang menyadari pentingnya pencapaian target Nationally Determined Contributions (NDC) atau penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) hingga tahun 2030.

“Untungnya, hampir seluruh responden telah mempertimbangkan untuk melakukan praktik bisnis ESG ke depan. Artinya, potensi bisnis berkelanjutan masih sangat terbuka, dan Bank Mandiri berkomitmen kuat untuk mengoptimalkan potensi tersebut,” kata Andry dalam Mandiri Sustainable Forum di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Peruri meraih penghargaan ESG Disclosure Transparency Award 2023

Riset Mandiri Institute itu juga menunjukkan peningkatan signifikan penandatanganan prinsip investasi bertanggung jawab atau Principles for Responsible Investment (PRI) yang mengindikasikan bahwa investasi ESG mulai menjadi faktor penentu utama keberlanjutan bisnis.

Hingga November 2023, terdapat 5.374 penandatanganan prinsip investasi bertanggung jawab. Selain itu, penerbitan surat utang global terkait ESG sudah mencapai 1,5 triliun dolar AS di 2022, meningkat hampir 15 kali lipat dibandingkan tahun 2015.

Berdasarkan riset yang sama, implementasi ESG di sektor keuangan masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti minimnya diferensiasi produk ESG dan diferensiasi gaya pendanaan.

“Ini terjadi karena masih rendahnya kesadaran terkait ESG, termasuk masih ada yang belum percaya bahwa ESG menjadi prioritas,” kata Andry.

Oleh karena itu pemerintah dinilai perlu semakin aktif mengkomunikasikan standar pelaporan penerapan ESG di tanah air yang dapat menjadi acuan perbandingan kinerja keberlanjutan perusahaan di berbagai sektor.

Baca juga: AP I raih predikat Leadership A di ESG Disclosure Transparency Awards

Hingga kuartal III 2023, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit ke sektor berkelanjutan sebesar Rp253 triliun atau 24,9 persen dari total kredit yang disalurkan.

Dari nilai tersebut, pembiayaan ke sektor hijau Bank Mandiri telah menembus Rp122 triliun, setara dengan 12 persen dari total penyaluran kredit di periode yang sama.

Penyaluran pembiayaan hijau ini memperkuat posisi Bank Mandiri sebagai market leader dengan pangsa pasar pembiayaan hijau sekitar 30 persen.

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023