Jayapura (ANTARA News) - Aparat gabungan yang terdiri dari TNI dan Polri masih disiagakan di Kabupaten Nabire, Papua, pascakerusuhan maut saat pertandingan tinju pada Minggu (14/7) yang mengakibatkan 18 orang meninggal dunia dan puluhan luka-luka.

"Aparat gabungan ini akan disiagakan hingga satu minggu mendatang," kata Kepala Kepolisian Daerah Papua Tito Karnavian kepada Antara di Jayapura, Kamis.

Tito menuturkan disiagakannya aparat gabungan untuk mengantisipasi isu-isu yang berkembang pascakerusuhan. Pasalnya, banyak isu beredar bahwa korban yang meninggal diakibatkan santet, racun dan perkelahian.

"Setelah seminggu dan kondisi lebih terkendali, maka aparat di lapangan dikurangi," ujarnya.

Ia menjelaskan ada penambahan personel Brimob, sehingga yang sudah berada di Nabire hampir satu kompi. Lalu ada satu kompi dari batalyon, meskipun kekuatan di sana satu batalyon. Artinya seluruh kekuatan batalyon itu diboyong ke Nabire.

"Jangan sampai ada yang mengambil kesempatan," tegasnya.

Lebih lanjut Tito mengungkapkan bahwa pihaknya juga memperketat pengamanan kantor dan rumah bupati, yaitu dengan adanya patroli gabungan bersama, terutama malam dan siang hari.

"Namun, saat ini situasi Nabire kondusif," katanya.

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013