Badung (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengatakan penting adanya perlindungan terhadap keamanan bagi wisatawan, kaum perempuan dan anak-anak saat menggunakan moda transportasi publik untuk menjaga citra pariwisata Bali.

Bintang Darmawati yang akrab dipanggil Bintang Puspayoga dalam acara peluncuran fitur Pusat Keamanan dan Keselamatan Grab untuk Wisatawan di Kabupaten Badung, Bali, Kamis, mengapresiasi laman yang dihadirkan dalam salah satu aplikasi transportasi daring itu.

"Ini menjadi terobosan luar biasa dalam memberikan perlindungan keamanan dan kenyamanan kepada para wisatawan dalam menggunakan moda transportasi," ujarnya.

Pada fitur Pusat Keamanan dan Keselamatan Grab yang ditampilkan dalam satu laman tersebut berisi kontak darurat, daftar alamat kantor kepolisian dan kedutaan, daftar rumah sakit dan sambungan hotline khusus untuk kekerasan seksual (SAPA 129).

Laman ini dapat diakses melalui aplikasi Grab, scan QR code, dan kunjungan ke tautan https://grb.to/pusatkeamananturis, yang tersedia dalam bahasa Indonesia, Inggris dan juga Mandarin.

Menurut dia, dengan hadirnya fitur tersebut dan peluncurannya dilakukan di Bali juga sangat tepat karena Bali sebagai daerah tujuan pariwisata sehingga diharapkan dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada setiap wisatawan yang datang ke Bali. "Kami harapkan bisa menjadi inspirasi bagi moda transportasi lainnya," ucapnya.

Baca juga: Menteri PPPA tekankan pentingnya apresiasi untuk semua perempuan

Baca juga: Menteri PPPA apresiasi Gojek dukung pencegahan kekerasan seksual

Terkait pentingnya fitur tersebut bagi kelompok rentan seperti perempuan dan anak, kata Bintang, karena kasus pelecehan seksual masih terjadi di ruang-ruang publik, termasuk juga pada transportasi umum.

Bintang Puspayoga menyampaikan berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Koalisi Ruang Publik Aman pada tahun 2022 mencatat sebanyak 3.539 orang atau 83,5 persen dari total 4.236 responden mengatakan pernah mengalami pelecehan seksual di ruang publik. Sebanyak 23 persen diantaranya terjadi di transportasi umum.

Dalam kesempatan itu, Bintang Puspayoga juga mengingatkan pentingnya kolaborasi dengan pihak terkait diantaranya kepolisian ketika mendapatkan laporan dari wisatawan yang mengalami kekerasan seksual agar segera mendapatkan penanganan dan jangan saling lempar tanggung jawab. "Kita sama-sama menjaga nama Bali, nama bangsa kita," katanya.

Sementara itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam sambutannya secara virtual mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Grab Indonesia untuk memberikan keamanan dan kenyamanan kepada wisatawan yang berlibur ke Bali. Pihaknya berharap kuantitas dan kualitas wisatawan yang datang ke Bali bisa meningkat.

Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan dengan hadirnya fitur dalam Pusat Keamanan dan Keselamatan Grab untuk Wisatawan yang ditampilkan dalam satu laman itu akan dapat membantu dan memudahkan wisatawan yang menggunakan moda transportasi Grab.

"Upaya ini menjadi bagian dari kontribusi kami untuk menjaga citra pariwisata Bali yang menjadi tempat favorit bagi wisatawan domestik dan mancanegara," ucapnya.

Mengenai waktu dan lokasi peluncuran ini juga dirasa sangat tepat mengingat Bali sebagai pusat wisata unggulan Indonesia akan mengalami peningkatan kunjungan menjelang liburan akhir tahun.

"Semoga dengan hadirnya laman ini dapat memudahkan para pelancong yang datang. Mungkin ini terlihat sederhana bagi mereka yang sudah tinggal di Bali, namun ini akan sangat membantu wisatawan," kata Neneng.

Baca juga: Pengembangan Desa Ramah Perempuan perlu libatkan tokoh perempuan

Baca juga: Menteri PPPA serukan perempuan berani bersuara demi melawan KDRT

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023