Kelima pelabuhan ini kita targetkan selesai di akhir tahun ini dan akan diresmikan oleh Pak Gubernur mengikuti jadwal kunjungan kerja beliau
Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) membangun lima proyek pelabuhan senilai Rp38 miliar di sepanjang 2023 untuk memperkuat konektivitas wilayah antarpulau tersebut.

"Penguatan infrastruktur transportasi laut di Kepri berperan penting dalam mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar masyarakat," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kepri, Junaidi di Tanjungpinang, Jumat.

Hal itu, kata Junaidi, sejalan dengan misi Gubernur Kepri, Ansar Ahmad dalam mempercepat konektivitas antarpulau dan pembangunan infrastruktur kawasan.

Junaidi menjelaskan pembangunan kelima pelabuhan tersebut terus digesa dan ditargetkan rampung akhir tahun ini. Meliputi pelabuhan HDPE di Tarempa (Kabupaten Anambas), pelabuhan HDPE di Pantai Indah Kijang (Kabupaten Bintan), pelabuhan Kuala Maras di Letung (Kabupaten Anambas), pelabuhan Penagi di Ranai (Kabupaten Natuna), dan pelabuhan Selat Belia di Kundur (Kabupaten Karimun).

Adapun anggaran yang dikucurkan Pemprov Kepri untuk ponton HDPE di Pelabuhan Tarempa adalah sebesar Rp2,284 miliar, sementara untuk ponton HDPE di Pelabuhan Pantai Indah sebesar Rp2,259 miliar.

Sementara untuk ketiga pelabuhan lainnya, yaitu rehabilitasi pelabuhan Kuala Maras sebesar Rp11,250 miliar, rehabilitasi pelabuhan Selat Belia sebesar Rp7,867 miliar, dan pelabuhan Penagi sebesar Rp15,044 miliar.

"Kelima pelabuhan ini kita targetkan selesai di akhir tahun ini dan akan diresmikan oleh Pak Gubernur mengikuti jadwal kunjungan kerja beliau," ungkap Junaidi.

Junaidi menjelaskan bahwa pembangunan pelabuhan mengambil peran penting dalam upaya meningkatkan konektivitas warga, dengan harapan pelabuhan dapat menjadi tumpuan untuk memperlancar perputaran ekonomi masyarakat.

Menurut dia, dengan infrastruktur dan fasilitas penunjang yang mumpuni, pembangunan pelabuhan menjadi kunci untuk melancarkan distribusi demi menjadi roda penggerak perekonomian masyarakat.

Selain itu, konektivitas tidak hanya sekadar menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lain, tapi juga menghubungkan potensi-potensi yang ada di setiap wilayah itu.

"Kelancaran barang dan jasa sangat dibutuhkan, karena wilayah Kepri ini sebagian besar adalah laut. Tentu ujungnya adalah mendorong perkembangan ekonomi," katanya.

Junaidi menambahkan kerja keras Gubernur Ansar Ahmad dalam memperkuat konektivitas antarwilayah, juga mendapat respons positif dari pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan yang membantu sektor transportasi bagi daerah setempat, berupa Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Bahtera Nusantara 03 untuk melayani rute Tanjung Uban-Tambelan-Sintete.

"Kemenhub juga mengalokasikan biaya subsidi sebesar Rp11,57 miliar untuk pengoperasian KMP Bahtera Nusantara 03," ungkapnya.

Baca juga: Pemprov Kepri membangun dua dermaga apung senilai Rp4,4 miliar

Baca juga: DPRD Kepri gesa kelanjutan pembangunan pelabuhan petikemas di Karimun

Baca juga: Gubernur Kepri dan Dubes KBRI Tokyo bahas pembangunan Pelabuhan Natuna

 

Pewarta: Ogen
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023