Bandung (ANTARA) - PT Jamkrida Jawa Barat menggandeng 17 Jamkrida lainnya dari seluruh Indonesia untuk melakukan penjaminan secara bersama-sama ( Ko-Garansi) . Konsep ini diharapkan semakin memperkuat peran Jamkrida di tengah potensi penjaminan yang cukup besar. 

“Potensi penjaminan yang belum tergarap sangat besar. Makanya kami menggagas semua Jamkrida di Indonesia yang jumlahnya 18 untuk melakukan penjaminan bersama. Artinya, jika ada yang tidak bisa terjamin di suatu daerah karena adanya keterbatasan kapasitas akseptasi, bisa dialihkan ke daerah lainnya,” kata Direktur Jamkrida Jabar Agus Subrata di acara PKS Penjaminan Bersama di Hotel Kimaya Braga, Bandung, Jawa Barat, Jumat. 

Kendati begitu, saat ini belum semua Jamkrida sudah melakukan penjaminan bersama. Tercatat baru Jamkrida Jabar, Kalteng, Kaltim, Kalsel, Sumbar, DKI Jatim, NTT dan lainnya. Dia berharap, dalam waktu dekat Jamkrida daerah lainnya bisa bergabung. 

Menurut Agus, ada beberapa manfaat penjaminan bersama, di antaranya mitigasi risiko melalui risk sharing, meningkatkan pendapatan, menjaga kompetisi yang sehat, dan lainnya. Juga memperkuat posisi Jamkrida di lembaga pembiayaan khusus perbankan.

Menurut dia, potensi penjaminan di Indonesia sangat besar. Apalagi saat ini belum semua provinsi memiliki perusahaan penjaminan. Padahal posisi perusahaan penjaminan sangat penting untuk mendukung penyaluran kredit lembaga pembiayaan dan debiturnya.

“Kami akan ikut mengoptimalkan potensi di daerah masing-masing. Selain penjaminan kredit perbankan, proyek-proyek di daerah pun bisa dijamin oleh masing-masing Jamkrida melalui perjaminan surety bond. Kalau misalkan proyek di daerah itu besar, dan kapasitas penjaminan terbatas, maka perlu dia lemparkan ke Jamkrida lainnya. Intinya saling memperkuat,” kata Agus yang juga Ketua Asosiasi Perusahaan Penjaminan Daerah (Aspenda)

Beberapa penjaminan yang bisa dilakukan oleh Jamkrida di antaranya penjaminan sektor keuangan misalkan kredit dari perbankan, koperasi atau dari BPR. Sedangkan sektor non keuangan yaitu terkait penjaminan proyek infrastruktur seperti surety bond dan Bank Garansi.

“Daerah banyak memiliki proyek proyek infrastruktur yang berasal dari APBD sehingga Jamkrida bisa hadir di situ untuk menjamin proyek-proyek yang ada di daerah. Secara potensi sangat besar sekali,” katanya. 

Di Jawa Barat, lanjut dia, Jamkrida Jabar saat ini telah melakukan penjaminan dengan nilai mencapai Rp 9 triliun. Pencapaian tersebut mendorong pendapatan perusahaan dengan pertumbuhan antara 10 hingga 20 persen. 

Lebih lanjut Agus mengatakan, melalui Aspenda, pihaknya juga terus mendorong agar semua Jamkrida menggali potensi-potensi di daerahnya sehingga keberadaan jamkrida bisa memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayahnya.

“Jamkrida ini selain memberi rasa aman bagi perbankan juga memberi kemudahan bagi debitur untuk mendapatkan modal usaha. Keberadaannya turut mendorong perekonomian daerah,” tukasnya.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023