Pendampingan yang dilakukan seperti pemenuhan persyaratan ekspor agar produk diterima di masing-masing negara tujuan pasarnya
Palembang (ANTARA) - Balai Karantina Palembang melakukan pendampingan ekspor berbagai komoditas pertanian dan perikanan dari Sumatera Selatan untuk mempermudah proses pengiriman ke negara tujuan.

"Pendampingan yang dilakukan seperti pemenuhan persyaratan ekspor agar produk diterima di masing-masing negara tujuan pasarnya,” kata Kepala Balai Karantina Palembang Azhar di Palembang, Ahad.

Dia menjelaskan, beberapa komoditas asal Sumsel yang dilakukan pendampingan pemenuhan persyaratan ekspornya pada Desember 2023 ini yakni komoditas pertanian dan perikanan dengan nilai sekitar Rp153,4 miliar.

Komoditas pertanian yang dilakukan pendampingan ekspor seperti kayu olahan, bubuk teh, santan kelapa, 'palm kernel expeller', karet lempengan, dan kelapa bulat.

Sementara untuk komoditas perikanan yang dilakukan pendampingan pemenuhan persyaratan ekspornya yakni berupa paha kodok.

Dengan dilakukan pendampingan, beberapa komoditas tersebut bisa lancar diekspor ke Jepang, Amerika Serikat, Tiongkok, India, Srilanka, Rusia, dan Prancis, katanya.

Menurut dia, pihaknya melakukan serangkaian tindakan karantina untuk memastikan kesehatan, keamanan dan kelayakan komoditas bebas hama penyakit dan memenuhi persyaratan teknis agar dapat diterima di negara tujuan dengan baik.

Karantina Indonesia menjadi salah satu entitas di border yang bersinergi dengan instansi terkait untuk mendorong daya saing nasional dan meningkatkan perdagangan komoditas pertanian dan perikanan di pasar global.

Untuk meningkatkan perdagangan di pasar global
melalui peningkatan transparansi dan simplifikasi prosedur ekspor dan impor guna mempercepat pergerakan, pelepasan dan pembebasan (release and clearance) barang, termasuk barang dalam transit, kata Azhar.

Baca juga: Balai Karantina Palembang perketat lalu lintas hewan dan tumbuhan

Baca juga: Balai Karantina Pertanian Palembang awasi ketat lalu lintas ternak

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023