Nelayan tidak hanya memberi kontribusi terhadap produk domestik regional bruto dan produk domestik bruto
Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi peran nelayan yang telah memberikan banyak kontribusi, salah satunya menjadi pemersatu Indonesia sebagai negara bahari.

"Nelayan tidak hanya memberi kontribusi terhadap produk domestik regional bruto dan produk domestik bruto. Namun nelayan juga telah membangun kekuatan untuk bisa menyiapkan logistik terutama ketahanan pangan," katanya saat peringatan Hari Nusantara ke-24 tahun 2023 yang dihadiri ribuan nelayan di Surabaya, Senin.

Gubernur Khofifah mengungkapkan sektor kelautan dan perikanan menjadi faktor penting dalam mewujudkan visi Indonesia emas 2045. Aneka produk ikan yang dihasilkan menjadi asupan pangan utama guna menyiapkan generasi unggul 2045.

Baca juga: Antisipasi polemik Rohingya akademisi usul penguatan Perpres 125/2016

"Jawa Timur memiliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar. Produksi perikanan tangkap kita tertinggi secara nasional sebesar 598.317 ton. Sedangkan perikanan budi daya tertinggi kedua nasional sebesar 1.314.200,80 ton," ujarnya.

Khofifah menjelaskan produksi perikanan tangkap dan budi daya tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan di dalam provinsi saja, melainkan juga berhasil menembus pasar luar negeri.

Berdasarkan data statistik Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, volume ekspor perikanan Jawa Timur merupakan tertinggi nasional mencapai 385.083 ton.

Selain itu produksi garam Jawa Timur tertinggi nasional sebesar 402.845,84 ton pada tahun 2022.

Baca juga: Ganjar: Regulasi yang tidak pro nelayan perlu dikaji ulang

Khofifah meyakini capaian tersebut masih dapat ditingkatkan lagi, mengingat Provinsi Jawa Timur memiliki panjang pantai sepanjang 3.543,54 kilometer.

Pengelolaan wilayah laut Jawa Timur seluas 5,2 juta hektare melintasi 22 kabupaten/ kota berpesisir di bagian utara dan selatan, Pulau Madura, serta 504 pulau-pulau kecil di wilayah Jatim.

Ditunjang oleh potensi sumber daya manusia yang besar, di antaranya 235 ribu nelayan, 277 ribu pembudi daya ikan, 7 ribu petambak garam, 18 ribu unit usaha pemasaran, 8 ribu unit pengolah ikan mikro dan 428 unit pengolah ikan besar.

"Dengan potensi kelautan yang kita miliki, semoga bisa membangun semangat untuk terus tumbuh dan melaju. Serta semoga kesejahteraan nelayan, petambak, dan pembudi daya bisa terus meningkat," tuturnya.

Baca juga: Pemprov Kalteng berikan 13 unit perahu bermesin bantu nelayan Katingan

Pewarta: Abdul Hakim/Hanif Nasrullah
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023