Jakarta (ANTARA) - PT Intan Baru Prana Tbk (IBFN) yang dahulu bernama PT Intan Baruprana Finance Tbk menargetkan pendapatan dapat meningkat sampai tiga kali lipat melalui diversifikasi bisnis yang akan dilakukan pada tahun 2024 mendatang.

“Kita berharap bisa dua sampai tiga kali lebih besar (2024) daripada revenue yang ada di 2023 ini,” ujar Corporate Secretary IBFN Yunita Rivianti Riyadi dalam Public Expose yang dipantau di Jakarta, Senin.

Melalui beberapa izin usaha yang dimiliki, Yunita menyebut perseroan memiliki potensi besar untuk melakukan diversifikasi kegiatan usaha pada tahun depan.

“Tahun depan, kita masih melihat peluang- peluang usaha, dan kita akan memanfaatkan semaksimal mungkin izin usaha yang kita dapatkan supaya kita bisa melakukan diversifikasi usaha,” ujar Yunita.

Pihaknya menargetkan minimal pada kuartal I-2024 perseroan sudah mendapatkan peluang usaha baru yang dapat memicu pertumbuhan pendapatan pada tahun depan.

“Diharapkan minimal di kuartal-I perseroan sudah mendapatkan peluang usaha baru yang bisa meningkatkan revenue,” ujar Yunita.

Seiring target tersebut, Ia memastikan perseroan akan menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) yang lebih besar untuk tahun depan.

“Dengan adanya diversifikasi usaha yang baru, ada anggaran belanja modal yang akan kita lakukan di 2024,” ujar Yunita.

Dalam kesempatan sama, Direktur IBFN Petrus Halim optimistis perseroan dapat mengembangkan usaha perdagangan alat pengangkutan komersial, dengan principal lainnya untuk diversifikasi produk yang ditawarkan kepada konsumen.

Selama tahun ini, Ia menyebut penjualan perseroan dilakukan di wilayah Kalimantan Timur, dengan target market customer yang bergerak dalam sektor industri pertambangan, khususnya batu bara.

Ia menilai potensi penjualan alat pengangkutan komersial masih terbuka luas khususnya dalam proyek pendukung pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur.

“Penjualan yang dilakukan perseroan pada tahun pertama perubahan lini usaha ini didominasi oleh penjualan sparepart kepada pelanggan-pelanggan yang telah menjadi nasabah INTA Grup," ujar Petrus.

Sebelumnya, IBFN telah beralih lini bisnis dari perusahaan pembiayaan menjadi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan alat pengangkutan komersial.

Hingga kuartal III-2023, perseroan mencatatkan penjualan senilai Rp2,9 miliar yang berasal dari penjualan suku cadang, yang mana penjualan ditargetkan mencapai Rp4 miliar pada akhir tahun 2023.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023