Surakarta (ANTARA) - Holding BUMN Spesialis Transformasi dan Investasi Danareksa mengejar laba bersih konsolidasi pada 2023 mencapai Rp1,299 triliun atau naik 34 persen dibandingkan tahun 2021 saat holding belum terbentuk.

“Jadi di 2022 itu kinerjanya memang lompat dari Rp728 miliar (2021) jadi Rp1,245 triliun dan di 2023 Insya Allah kita bisa capai dan ini sesuai RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) jadi masih sesuai rencana,” kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Danareksa, Teguh Wirahadikusumah saat Media Gathering di Lokananta, Surakarta, Jawa Tengah, Senin.

Teguh meyakini target laba bersih konsolidasi 2023 dapat tercapai karena berkaca dari laba bersih 2022 yang naik signifikan. Termasuk total aset konsolidasi yang diyakini dapat mencapai Rp70,135 triliun pada 2023 atau naik 20 persen dibandingkan 2021 yang sebesar Rp48,386 triliun serta naik cukup signifikan dari 2022 yang berjumlah Rp53,492 triliun.

Kinerja gemilang Holding BUMN Spesialis Transformasi dan Investasi Danareksa itu disebutnya dapat membuktikan bahwa salah satu tujuan awal pembuatan holding yakni memaksimalkan nilai ekonomi aset BUMN dapat direalisasikan.

“Tapi yang tidak kalah penting bahwa dengan Danarkesa menjadi holding baru, banyak di tempat saya itu bahwa semua rencana kita ke depan mungkin sustainability-nya. Jadi nomor satu tentunya adalah laporan keuangan yang kredibel dan akurat dan juga tepat waktu. Ini effort yang kelihatannya mudah tapi cukup luar biasa dilakukan,” ucapnya.

Tak hanya dari segi laba bersih dan nilai aset, Danareksa juga percaya diri bahwa indikator kinerja keuangan pada 2023 juga mengalami peningkatan. Hal itu terlihat dari pendapatan bersih yang tengah dikejar naik 11,5 persen. Lalu, Return of Equity (RoE) yang naik 3,7 persen serta Debt of Equity Ratio (DER) juga meningkat menjadi 0,47 kali.

Debt of Equity Ratio walaupun sudah meningkat tapi masih jauh dari target Kementerian BUMN itu targetnya 3 kali. Sehingga kita masih ada banyak ruang untuk terus berkembang,” tambahnya.

Lebih lanjut Teguh menuturkan, Holding BUMN Danareksa akan mengintegrasikan seluruh laporan keuangan yang tadinya masih semi manual menjadi lebih terintegrasi, cepat, dan akurat.

Kemudian dari sisi manajemen risiko, persero bersama seluruh holding tengah melakukan penguatan manajemen risiko agar mampu memitigasi risiko di kemudian hari.

“Harapannya kalau kita lihat angka-angka di sini angka yang memang baik kinerjanya. Mudah-mudahan bisa sustain dengan dengan laporan keuangan yang kredibel, dilakukan dengan KAP yang baik dan manajemen risiko yang terukur dan terintegrasi. Sehingga kita bisa antisipasi berbagai macam risiko di kemudian hari,” tuturnya.

Baca juga: Danareksa alokasikan investasi Rp3 triliun untuk suntik anak holding
Baca juga: Danareksa dan ATR/BPN teken MoU pengelolaan kawasan industri
Baca juga: Dirut Danareksa: Investasi di KITB buka lapangan kerja keahlian khusus

 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023