Barcelona (ANTARA News) - Tito Vilanova dan Pep Guardiola punya jalinan persahabatan kental. Keduanya pernah menjadi entrenador handal Barcelona, dan sama-sama punya kekhasan dalam meracik taktik bagi pasukan "Los Blaugrana".

Baik Vilanova maupun Guardiola merajut filosofi sama serupa dalam membangun taktik di lapangan, dengan menerapkan dan mengembangkan tiki-taka. Keduanya menorehkan prestasi mentereng di jagad sepak bola.

Sejak Abidal divonis terkena kanker, skuad Barcelona "mengubah" filosofi bermain khususnya di lini sayap.

Selama ini Barcelona kerapkali mengandalkan Dani-Pique-Puyol-Abidal, dengan harapan lebih punya gigi manakala meneror lawan. Bahkan full-bek didaulat mendukung arus serangan. Dwitunggal Alba dan Dani tampil beringas. Barcelona begitu tergiur dengan sepak bola ofensif.

Taktik bukan matematik kaku. Kerapkali pelatih punya aneka pendekatan terpulang kepada siapa lawan yang dihadapi. Lini belakang memerlukan pemain dengan berkarakter tahan banting dan ekstra kuat menghadapi tekanan lawan.

Vilanova mempopulerkan ide bahwa para pemain asuhannya perlu membanguna serangan gencar dengan senantiasa mencari ruang gerak ketika lawan lengah, sebagaimana dikutip dari situs futbolpulse.com

Vilanova tidak ingin lawan berlama-lama menguasai bola. Ia juga meminta kepada para pemainnya untuk menjaga kedalaman.

Ini sedikit berbeda ketika Barcelona ditangani Guardiola. Setelah tiga tahun malang melintang di ajang sepak domestik, ia mampu mengukir sukses di kawasan Eropa. Tidak jarang ia melakukan rotasi pemain jika memang ada tuntutan strategi yang hendak diterapkan.

Guardiola kerapkali mengubah formasi. Pelatih yang kini berlabuh di Bayern Muenchen itu menggunakan formasi 4-1-4-1, atau sesekali memanfaatan formasi 3-4-3 ketika melawan seteru-seterunya di La Liga yang digelar di Camp Nou.

Vilanova  dan Guardiola kerapkali berbeda ketika menerapkan strategi. Vilanova cenderung memberi ruang gerak kepada lawan. Ini tampak ketika Barca melawan Sociedad. Katika itu ia menerapkan pola 4-2-4. Sementara Guardiola tidak ingin pasukannya kehilangan suplai bola.

Pep Guardiola mengandalkan kekompakan. Ia mengomando seluruh punggawa Barcelona untuk bermain rapat guna menciptakan ruang. Ia memberi perhatian seimbang, antara lini pertahanan dengan lini depan.

Penerjemah: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013