Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menyatakan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 menjadi langkah awal yang menjadi penentu untuk membangun fondasi menuju Indonesia Emas 2045.

“Kami sangat peduli pada penyusunan RPJMN 2025-2029 karena RPJMN ini menjadi tatakan awal untuk RPJPN 2025-2045. Dalam rangka kita bisa mencapai Indonesia Emas, langkah awal inilah yang akan menjadi penentu nantinya bagaimana kita bisa membangun fondasi untuk bisa mengakselerasi pembangunan sampai nanti kita bisa mencapai sasaran yang ditetapkan untuk Indonesia Emas 2045,” kata Direktur Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian Pembangunan Sektor Kementerian PPN/Bappenas Ika Widyawati dalam agenda Konsultasi Publik dan Penjaringan Isu Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMN 2025-2029 yang dipantau secara virtual, Jakarta, Selasa.

Gambaran cita-cita besar yang terdapat di dalam RPJPN 2025-2045, antara lain target pendapatan setara negara maju, kemiskinan 0 persen, ketimpangan yang berkurang, peningkatan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM), hingga nol emisi karbon (Net Zero Emission) menjadi pedoman untuk menyusun RPJMN 2025-2029.

Ia menilai perincian yang akan dijelaskan RPJMN 2025-2029 cukup sulit dilakukan mengingat RPJPN 2025-2045 sudah cukup detail karena telah menerangkan 5 sasaran, 17 arah pembangunan, dan 45 indikator yang hendak dicapai menuju Indonesia Emas 2045.

Baca juga: KPU: Tema debat Pilpres 2024 tidak jauh dari RPJMN

Pada tahap pertama RPJPN 2025-2045 atau periode RPJMN 2025-2029, akan dilakukan penguatan fondasi transformasi. Tahap kedua dan ketiga ialah akselerasi transformasi, serta tahap ekspansi global. Upaya melalui berbagai tahapan tersebut dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Sejumlah transformasi dalam tahap pertama mencakup transformasi sosial yang ditekankan pada pemenuhan pelayanan dasar kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial. Kedua, transformasi ekonomi yang berkaitan dengan hilirisasi sumber daya alam, lalu penguatan riset inovasi, serta produktivitas tenaga kerja.

Ketiga, transformasi tata kelola yang berupaya menguatkan antara lain kelembagaan, peningkatan kualitas Aparatur Sipil Negara (ASN), dan pemberdayaan masyarakat sipil.

Adapun dua poin penting lainnya berkaitan dengan supremasi hukum, stabilitas, dan kepemimpinan Indonesia, hingga ketahanan sosial budaya dan ekologi.

Baca juga: Bappenas targetkan PNB RI capai 20 ribu dolar AS pada 2045

“Artinya, di sini penekanan tiga transformasi ini haruslah tetap memperhatikan landasan-landasan transformasi yang memang sudah harusnya kita set di awal pembangunan yang memang perlu kita menjaga selama 20 tahun ke depan,” ungkapnya.

Untuk agenda penyusunan RPJMN 2025-2029, Bappenas sudah masuk bagian Rancangan Teknokratik RPJMN yang berfokus melakukan perincian substansi yang ada di dalam RPJPN 2025-2045. Setelah memasuki bagian ini, Rancangan Teknokratik RPJMN akan diramu kembali ke dalam Rancangan Awal RPJMN dan Rancangan Akhir RPJMN.

“Dalam rancangan dan rancangan akhir ini akan masuk visi, misi, dan program presiden terpilih. Oleh karena itu, nanti akan masuk proses politik dan juga yang teknokratis yang sudah ada untuk nanti untuk diramu, untuk kemudian nantinya RPJMN 2025-2029 akan ditetapkan di sekitar di bulan Januari 2025,” ucap dia.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023