Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) membentuk desa ramah perempuan dan peduli anak untuk meminimalisir dan mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak di daerah itu.

"Kami saat ini sedang mempersiapkan pembentukan desa ramah perempuan dan peduli anak di Muntok, Kabupaten Bangka Barat," kata Kepala DP3AKKB Provinsi Kepulauan Babel Asraf Suryadin di Pangkalpinang, Selasa.

Baca juga: Lima desa di Lombok Tengah dicanangkan jadi desa ramah perempuan

Ia mengatakan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan Pencatatan Sipil dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Kepulauan Babel terus berupaya mencegah dan meminimalisir kekerasan terhadap perempuan dan anak.

"Mudah-mudahan bulan ini desa ramah perempuan dan peduli anak di Muntok sudah terbentuk, sehingga kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat diminimalisir," katanya.

Ia menyatakan dalam mencegah dan menekan kasus kekerasan perempuan dan anak ini, DP3AKKB juga menggencarkan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat dan sekolah-sekolah.

Baca juga: Sleman tetapkan dua kelurahan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak

"Hal itu untuk mengatasi kekerasan perempuan dan anak, termasuk mencegah stunting, perkawinan usia dini, dan masalah sosial lainnya," kata Asraf.

Menurut dia, kegiatan sosialisasi kepada anak-anak sekolah khususnya tingkat SLTA dan SLTP ini sangat penting, agar mereka paham dan tidak melakukan perkawinan usia dini yang merupakan salah satu pemicu meningkatnya kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), stunting, dan masalah sosial lainnya.

Baca juga: Tanjung Mas dijadikan kelurahan ramah perempuan dan peduli anak

"Kami setiap Senin menyempatkan diri untuk menjadi pembina upacara di setiap sekolah guna memberikan informasi dan mengedukasi anak-anak di sekolah," katanya.
 

Pewarta: Aprionis
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023