Di bandara memang tidak ada kedatangan luar negeri. Tapi mereka biasanya lewat dari Bali
Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah, segera berkoordinasi dengan pengelola bandara dan pelabuhan untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 seiring dengan munculnya kembali kasus tersebut di Kota Atlas itu.

"Di bandara memang tidak ada kedatangan luar negeri. Tapi mereka biasanya lewat dari Bali," kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat dikonfirmasi di Semarang, Selasa.

Hal itu, diakuinya, menyulitkan pemantauan untuk penumpang pesawat terbang. Namun pihaknya sesegera mungkin berkoordinasi dengan pengelola Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang.

"Kalau untuk (penumpang) kapal dengan KSOP (Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan) dan bandara dengan GM (general manager) bandara, sehingga semua siap, termasuk forkompinda," katanya.

Baca juga: Pemkot Semarang siapkan kembali Satgas COVID-19

Apalagi, kata dia, dari tiga kasus COVID-19 yang ditemukan di Semarang, ada dua kasus yang memiliki riwayat atau kontak bepergian dari luar negeri sehingga jalur masuk memang harus dibentengi.

"Nanti Mas Hakam (Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam) menyampaikan progres sudah ada yang terpapar COVID-19. Apalagi mau libur Natal dan Tahun Baru," katanya.

Wali Kota Semarang itu memastikan koordinasi akan dilakukan secepatnya dengan seluruh jajaran, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan instansi vertikal melalui daring.

"Ini Zoom dulu, segera untuk persiapan. Kalau nunggu hari bisa kumpul secara offline kelamaan. Untuk pertama rapat secara online, pemkot, OPD, camat lurah, dengan instansi vertikal," kata Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Baca juga: Pemkot Semarang ungkap temuan tiga kasus COVID-19
Baca juga: Pemkot Semarang siapkan 1.000 vaksin penguat cegah COVID

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023