Gowa (ANTARA) - Wakil Menteri (Wamen)  Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Raja Juli Antoni meminta para penerima sertifikat produk pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) agar memanfaatkan sertifikat tersebut dengan bijak, di antaranya dengan tidak memanfaatkannya untuk mengajukan dana kredit konsumtif.

"Boleh (sertifikat) disekolahkan, tapi dihitung secara akurat. Jangan digunakan untuk membeli mobil. Nanti cicilan tidak terbayar, sertifikat hilang, mobil juga hilang," kata Wamen Raja Antoni di GOR PBSI, Jalan Tumarunung Raya, Kecamatan Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa.

Hal itu dikatakannya saat penyerahan sertifikat PTSL kepada masyarakat Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa, Sulsel. Terdapat 500 warga yang berasal dari 10 kelurahan yang menerima sertifikat tersebut.

Wamen mengatakan bahwa sertifikat sudah menjadi hak milik masing-masing warga, sehingga harus benar-benar dijaga dengan baik.

"Sertifikat ini adalah bukti kepemilikan atas tanah Bapak Ibu semuanya. Tolong dijaga dengan baik karena sertifikat ini adalah modal untuk meningkatkan kualitas hidup," kata pria lulusan The University of Queensland, Australia itu.

Dalam kesempatan itu, Raja Antoni menyampaikan salam hormat dari Presiden Joko Widodo dan Menteri ATR/BPN kepada para penerima sertifikat tersebut.

Menurut Raja, keduanya (Presiden Jokowi dan Menteri ATR/BPN) ingin menyerahkan secara langsung kepada masyarakat hanya terhalang oleh kesibukan masing-masing.

Baca juga: Wakil Menteri ATR serahkan 500 sertifikat program PTSL di Banyuwangi
Baca juga: Pemerintah targetkan penyerahan 120 juta sertifikat tanah pada 2024
Baca juga: Kementerian ATR/BPN serahkan sertifikat tanah Program PTSL di Sumsel

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2023