Jakarta (ANTARA) -
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengusulkan topik masalah stunting menjadi pembahasan pada debat calon presiden dan calon wakil presiden 2024.
 
"Masalah stunting ini kan hingga saat ini masih menjadi tantangan bagi Indonesia," kata dia saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
 
Ia mengemukakan penting stunting menjadi salah satu fokus sebagai langkah pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk Indonesia di masa depan karena berkaitan erat.
 
"Topik ini kan cukup penting sehingga kita bisa tahu bagaimana para calon presiden ke depan berlomba untuk mencari terobosan bahwa pembangunan SDM itu harus diprioritaskan," ucapnya.
Menurutnya, di tengah adanya prioritas pembangunan fisik infrastruktur nasional di mana ada kawasan strategis nasional hingga prioritas pembangunan nasional itu permasalahan stunting juga penting dibahas.
 
"Ranking human capital index dan human development index kita masih cukup rendah dan ini menjadi tantangan serius," ujarnya.
 
Hasto mengungkapkan human capital index itu dekat dengan stunting sehingga Badan Kesehatan Dunia (WHO) membuat ukuran stunting menjadi indikator yang wajib dilihat.
 
"Ini sangat cocok bagi para calon presiden yang mungkin belum ada konsep dalam rangka menurunkan stunting dan membangun SDM," kata dia.
 
Ia berharap kepada para calon presiden dan calon wakil presiden yang akan datang mempunyai konsep dan gagasan bagaimana untuk akselerasi pembangunan SDM.
 
"Karena membangun SDM bukan hanya stunting jadi bangunlah jiwanya, bangun badannya karena stunting itu baru di badannya belum jiwanya," katanya.
 
Selain itu, ia menambahkan angka penurunan stunting di Indonesia setiap tahun tidak terlalu besar sehingga perlu kerja sama berbagai pihak agar masalah yang dapat memengaruhi SDM masa depan ini bisa ditangani.
 
"Kalau kita bekerja normatif saja 2013-2019 turunnya setahun cuman 1,3 persen, itu menunjukkan kalau tidak ada perpres dan kerja keras kita lambat sekali dan padahal stunting tersebut identik dengan kemampuan otak, volume otak, hingga intelektual," kata Hasto.

Baca juga: BKKBN sebut penuntasan stunting tingkatkan kualitas SDM
Baca juga: Menko PMK: Penanganan stunting di Indonesia mencapai 18 persen
Baca juga: BRIN: Status gizi anak di bawah 5 tahun indikator kesehatan penting

Pewarta: Bayu Pratama Syahputra
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023