Jakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor menemukan rumah terdampak gempa M 4,6 Sukabumi, Jawa Barat, pada Kamis pagi, tidak memiliki sloof, usai melakukan kaji cepat.

Sloof merupakan bagian dari struktur sebuah bangunan yang letaknya ada di bagian pondasi bangunan dalam bentuk horizontal.

"Kerusakan rumah juga dampak lanjutan dari gempa seminggu lalu (8/12) yang semula rusak ringan kemudian menjadi rusak sedang, ditambah lagi bangunannya tidak memiliki sloof," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat Medi dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Kamis.

Asesmen pasca gempa M4,6 telah dilakukan bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) di lokasi kejadian.

"Kami sudah menerjunkan Tim TRC ke lokasi kejadian untuk melakukan pendataan lanjutan dan monitoring dampak kerusakan," ujar Medi.

Pada kesempatan yang sama, Danki TRC BPBD Kabupaten Bogor, Hayat, menyampaikan bahwa pihaknya juga telah menugaskan tim untuk meninjau kerusakan yang diakibatkan oleh gempa.

"Gempa memang terasa sampai sini Kabupaten Bogor sekitar lima detikan dan saya sudah menerjunkan 25 anggota Tim TRC ke lokasi untuk melakukan asesmen dan penanganan darurat di lokasi terdampak," ujar Hayat.

Adapun BPBD Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor juga terus melakukan kaji cepat dan memberikan dukungan kepada warga terdampak untuk memenuhi kebutuhan dasar selama tanggap darurat.

Baca juga: BNPB sebut 347 warga terdampak pascagempa M4,6 Sukabumi
Baca juga: Bupati Bogor imbau warga kaki Gunung Salak waspada usai dua kali gempa

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023