Medan (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sumatera Utara menyatakan bahwa penambahan alokasi pupuk bersubsidi yang dijanjikan Presiden Joko Widodo positif untuk petani.

"Penambahan itu bagus karena semakin banyak petani yang bisa mendapatkan pupuk bersubsidi," ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut Muhammad Juwaini di Medan, Kamis.

Juwaini melanjutkan, dengan bertambahnya alokasi pupuk bersubsidi, pihaknya berharap akan berbanding lurus dengan semakin luasnya areal tanam di Sumut.

Saat ini, dia menambahkan, pupuk bersubsidi baru dapat dirasakan 30-40 persen dari luas pertanaman.

"Dengan adanya penambahan, kami berharap setidak-tidaknya bisa menjadi 40-50 persen," tutur Juwaini.

Presiden Joko Widodo, Rabu (13/12), berjanji akan menambah subsidi pupuk sebagai jawaban dari keluhan petani soal kelangkaan pupuk yang mereka alami.

Presiden menyebut hal itu dapat dilakukan dengan stok pupuk yang ada saat ini.

Namun, dia mengaku belum bisa mengumumkan jumlah tambahan subsidi pupuk karena perlu dibahas lebih lanjut dengan Menteri Keuangan dan harus disetujui oleh DPR RI.

Menanggapi hal itu, PT Pupuk Indonesia (Persero) menyatakan siap melaksanakan arahan Presiden.

Didukung dengan lima kawasan industri pupuk, termasuk di dalamnya 15 pabrik urea, 16 pabrik NPK, tiga pabrik ZA dan fasilitas produksi pupuk lainnya, Pupuk Indonesia berkomitmen untuk memastikan pemenuhan pupuk nasional dengan distribusi yang efisien dan adil bagi para petani.

Kapasitas produksi Pupuk Indonesia mencapai 14,6 juta ton dan jaringan distribusi yang meliputi lebih dari 1.077 distributor serta 25.778 kios pupuk.

Sebelumnya, pada tahun 2023, alokasi pupuk bersubsidi ditetapkan sebesar 6,05 juta ton, dengan rincian pupuk urea sebesar 3,7 juta ton dan NPK sebesar 2,34 juta ton.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian, pupuk yang tergolong bersubsidi adalah urea dan NPK (nitrogen, phosphat dan kalium).

Kemudian, ada sembilan komoditas yang mendapatkan subsidi yaitu yakni padi, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, tebu, kopi dan kakao.

Baca juga: Pupuk Indonesia siap penuhi arahan Jokowi soal tambahan pupuk subsidi

Baca juga: Mentan tegaskan tidak ada kelangkaan pupuk subsidi jelang masa tanam


Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023