Tokyo (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi meresmikan gedung baru Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo yang berlokasi di Higashi-Gotanda, Tokyo, Jumat (15/12).

“Gedung baru KBRI ini fits for purpose (sesuai dengan peruntukan). Fit terkait kebutuhan fisik karena didesain sesuai kebutuhan, terutama jika terjadi gempa,” kata Menlu Retno dalam sambutannya di Tokyo, Jumat.

Dia menambahkan gedung tersebut juga memenuhi visi diplomatik yang diemban KBRI Tokyo untuk dapat terus memperkokoh hubungan bilateral dengan Jepang.

“Jepang adalah mitra dagang terbesar kedua Indonesia. Tahun lalu, perdagangan kita mencapai lebih dari 42 miliar dolar AS (Rp651,2 triliun),” katanya.

Negeri Sakura tersebut juga merupakan investor keempat terbesar di Indonesia. Pada 2022, tercatat investasi Jepang mencapai 3,56 miliar dolar AS (Rp55,2 triliun).

“Dan fit satu lagi, karena kalau Bapak-Ibu masuk ke dalam gedung ini, terasa berada di rumah Indonesia,” katanya.

Menlu Retno menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah Jepang yang telah memberikan dukungan selama seluruh proses pembangunan gedung baru itu, termasuk kepada kontraktor, konsultan dan seluruh pihak yang terlibat.

“Semoga gedung ini dapat terus menjadi simbol persahabatan yang kuat demi terjalinnya kerja sama kedua negara, Indonesia dan Jepang,” katanya.

Turut hadir Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Tsuji Kiyoto, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi dan para pejabat dan pemangku kepentingan terkait.

Dalam sambutannya, Wamenlu Jepang Tsuji mengatakan pihaknya turut bergembira atas berdirinya gedung baru KBRI Tokyo itu.

“Saya merasa terhormat dapat merayakan bersama peresmian gedung baru KBRI ini yang akan dilaksanakan oleh Yang Mulia Menteri Luar Negeri Retno Marsudi,” katanya.

Dia menyebut hubungan Indonesia dan Jepang cukup intens dalam satu tahun terakhir yang bertepatan dengan peringatan 65 tahun hubungan diplomatik Jepang dan Indonesia.

Gedung baru KBRI Tokyo yang dibangun sejak April 2021 ini berdiri di atas tanah seluas 2.421 meter persegi dengan bangunan kantor seluas 5.056 meter persegi.

KBRI Tokyo menggandeng perusahaan kontraktor Taisei Corporation untuk pembangunan gedung. Sementara untuk desain dan konsultan arsitektur dilakukan oleh perusahaan Kisho Kurokawa Architect and Associates.

Pembangunan gedung itu melibatkan arsitek Jepang dan Indonesia yang menampilkan arsitektural dan material-material yang dibawa dari Indonesia seperti marmer, granit dan batu candi.

Baca juga: Dubes sebut gedung baru KBRI Tokyo etalase kebhinekaan

Baca juga: Dubes sebut DWP pendukung misi diplomatik Indonesia di luar negeri


Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023