Fleksibilitas yang ditunjukkan kedua tim perunding memungkinkan perundingan teks bergerak dengan cepat. Capaian ini merupakan hasil dari kerja sama dan komitmen tinggi dari kedua tim perunding
Jakarta (ANTARA) - Indonesia mencatat kemajuan perundingan perdagangan dengan Uni Ekonomi Eurasia (Eurasian Economic Union/EAEU) di mana kedua pihak telah menyepakati Bab Kekayaan Intelektual (Intellectual Property/IP), sehingga pembahasan Indonesia—EAEU Free Trade Agreement (IEAEU-FTA) yang diyakini dapat selesai 2024.

“Fleksibilitas yang ditunjukkan kedua tim perunding memungkinkan perundingan teks bergerak dengan cepat. Capaian ini merupakan hasil dari kerja sama dan komitmen tinggi dari kedua tim perunding,” kata Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan RI Johni Martha terkait perundingan putaran ke-3 Indonesia—EAEU Free Trade Agreement (IEAEU—FTA) dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

Delegasi EAEU dipimpin Head of Division for Special Issues in Trade Regulation dari Departemen Kebijakan Perdagangan EAEU Anton Tsetsinovskiy saat berunding dengan perwakilan Indonesia yang dipimpin Johni Martha.

Perundingan putaran ke-3 tersebut membahas 11 isu runding, yaitu perdagangan barang, niaga elektronik (e-commerce), ketentuan asal barang, ketentuan hukum dan isu kelembagaan, kekayaan intelektual, pengamanan perdagangan, kerja sama, penyelesaian sengketa, sanitasi dan fitosanitasi, hambatan perdagangan, serta persaingan usaha yang bertemu secara daring.

Dengan kesepakatan dalam Bab Kekayaan Intelektual, kini Indonesia dan EAEU telah menyepakati dua bab yang berhasil diselesaikan. Kemajuan positif juga tercatat dalam pembahasan teks perdagangan barang, niaga elektronik, ketentuan asal barang, serta ketentuan hukum dan isu kelembagaan.

“Dengan laju perundingan saat ini, Indonesia melangkah semakin dekat untuk memperluas akses pasar dan membangun kerja sama yang lebih erat dengan EAEU,” kata Johni.

EAEU merupakan blok ekonomi yang merupakan pasar nontradisional potensial bagi Indonesia. EAEU juga dapat berperan sebagai pintu masuk utama untuk ekspor ke Kawasan Asia Tengah dan Eropa Timur. EAEU terdiri atas Armenia, Belarusia, Federasi Rusia, Kazakstan, dan Kirgiztan.

Menurut data Kemendag, pada 2022, total perdagangan Indonesia dan EAEU mencapai 4,35 miliar dolar AS atau meningkat sebesar 30,66 persen dibanding 2021 yang nilainya 3,33 miliar dolar AS.

Ekspor Indonesia ke EAEU tercatat sebesar 1,50 miliar dolar AS. Sementara itu, impor Indonesia dari EAEU tercatat sebesar 2,86 miliar dolar AS.

Produk ekspor Indonesia ke EAEU pada 2022 didominasi minyak sawit, kopra, perangkat televisi, bagian mesin, karet alam, dan kopi.

Sedangkan, komoditas impor utama Indonesia dari EAEU adalah pupuk, produk setengah jadi besi baja bukan paduan, batu bara, dan paduan logam.

Baca juga: Indonesia dan Timor Leste perkuat kerja sama di bidang peternakan

Baca juga: Indonesia-Peru sepakat tingkatkan kerja sama ekonomi

Baca juga: Pemerintah tekan hambatan ekspor melalui kerja sama bilateral


Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023