Medan (ANTARA) - Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (Gabsi) Sumatera Utara memasang target dua medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Sumut-Aceh dan delapan atlet terbaiknya telah masuk dalam program pelatda jangka panjang sebagai langkah persiapan.

Sekretaris Umum Pengprov Gabsi Sumut Perwira Sakti Lubis mengatakan, target dua emas yang dipasang tersebut mengacu pada Kejurnas yang berlangsung pada 28 Juli-4 Agustus 2023 di Palembang, Sumatera Selatan.

"Seperti yang saya katakan di Posko Publikasi lalu, kami tetap menargetkan dua emas dari nomor pasangan putri dan putra. Rujukannya Kejurnas di Palembang. Kami meraih satu emas dari nomor Open U-31 Junior dan satu perak dari beregu Open Team. Perunggu juga diraih dari pasangan wanita terbuka," kata Perwira di Medan, Sabtu.

Bridge pada PON 2024 mempertandingkan lima nomor, yakni pasangan putra/putri, beregu putra/putri, dan beregu campuran dengan kuota maksimal 18 atlet per provinsi yang lolos kualifikasi semua nomor.

"Saat ini atlet kami yang masuk Pelatda KONI Sumut ada delapan orang, empat putra dan empat putri. Tapi sebagai tuan rumah, kami ingin mengikuti kuota yang sudah ditentukan," ujar Perwira.

"Di tim kmai ada satu atlet putri nasional dan sudah sering ikut kejuaraan dunia. Sedangkan untuk porsi latihan kami lakukan secara luring dan daring," imbuhnya.

Untuk memantapkan persiapan, pihaknya juga akan try out ke sejumlah daerah untuk mengikuti berbagai kejuaraan. Dengan memperbanyak try out diharapkan jam terbang atlet semakin tinggi dan tentunya juga memperkuat mental bertanding.

Perwira pun memastikan, Pelatda Bridge sejauh ini tidak mengalami kendala berkat dukungan pemprov melalui KONI Sumut.

"Yang penting komitmen, karena bridge ini cabang olahraga yang butuh konsentrasi dan harus fokus. Saat bermain jangan dipikirkan yang tidak perlu atau hal lain," jelasnya.

Mengenai saingan terberat, Perwira menyebutkan selain DKI Jakarta ada juga Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Utara.

"Usia atlet bridge kami untuk putri 20-an tahun dan baru tamat kuliah. Sedangkan untuk putra usia 40-an tahun. Bibit atlet bridge termasuk langka dan kurang berkembang karena permainannya butuh konsentrasi dan fokus. Di Medan hanya ada tiga klub dan tim Sumut yang ikut PON berasal dari Medan, Langkat, dan Siantar," katanya.

Pewarta: Juraidi
Editor: Roy Rosa Bachtiar
Copyright © ANTARA 2023