... menegaskan penentangan keras terhadap klaim China di Laut China Selatan... "
Washington (ANTARA News) - Presiden Vietnam, Truong Tan Sang, Kamis, menegaskan penentangan keras terhadap klaim China di Laut China Selatan sekaligus menolak usaha Filipina untuk mengajukan masalah itu ke pengadilan PBB.

Truong dalam kunjungannya ke Washington menolak hal yang dia sebut "sembilan garis batas", dasar bagi China mengklaim seluruh laut strategis itu termasuk pulau-pulau yang dekat dengan negara tetangga.

Pernyataan menentang klaim sepihak China atas Laut China Selatan makin mengeras. China tidak malu-malu lagi mengerahkan otot militernya menguatkan klaim yang bertentangan dengan empat negara ASEAN, yaitu Brunei Darussalam, Filipina, Malaysia, dan Vietnam.

Dari keempat negara ASEAN itu, cuma Vietnam dan Filipina yang jelas menentang klaim sepihak China atas Laut China Selatan. China semakin agresif mengklaim batas-batas teritorial dengan negara-negara tetangga di kawasan, di antaranya dengan Jepang di Kepulauan Senkaku.

Pada sisi domestik, pertumbuhan ekonomi China melambat yang bisa membahayakan hegemoni Partai Komunis China jika golongan menengah negara itu tidak lagi mendukung kebijakan mereka.

"Kami tidak dapat menemukan landasan hukum atau dasar ilmiah atas klaim seperti itu dan karena itu telah menjadi kebijakan konsisten Vietnam menentang rencana sembilan garis batas oleh China itu," kata Truong, dalam forum digelar Center for Strategic and International Studies (CSIS) itu.

Tetapi Truong menolak berkomentar ketika ditanya apakah Vietnam akan bergabung dengan Filipina, yang pada Januari lalu meminta satu tim arbitrase Konvensi PBB mengenai Hukum Laut mengumumkan klaim China itu tidak sah.

"Sebagai anggota PBB, Filipina memiliki hak sah untuk melakukan proses hukum yang mereka inginkan," kata Truong.

Filipina dan Vietnam mengecam klaim sepihak agresif China yang meningkat atas Laut China Selatan.

Hubungan Filipina dengan China tegang, karena Beijing menduduki Beting Scarborough, satu pulau kecil yang diklaim Manila, setelah dua konflik angkatan laut dua bulan tahun lalu.

Tetapi pertikaian mereda antara Vietnam dan China, sejurus Truong mengunjungi Beijing bulan lalu. Hanoi dan Beijing setuju membangun satu hubungan telepon khusus langsung untuk mencegah konflik itu meningkat.

China secara terpisah juga terlibat sengketa dengan Jepang, yang khawatir Beijing berusaha menguasai daerah peairan yang kaya sumber alam di Laut China Timur.

Truong sebelumnya bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, yang menyerukan ketenangan di Laut China Selatan.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013