Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, di antaranya melalui peningkatan  nilai ekspor guna mengungkit neraca perdagangan luar negeri.

Selama kepemimpinan  Khofifah Indar Parawansa, Pemprov Jatim melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemprov Jatim.
sering melakukan kegiatan  Webinar Market Brief, Business Matching Online (BMO), serta berbagai pameran hasil produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Bidang Penguatan Perdagangan Luar Negeri merupakan bagian dari program 'Jatim Kerja' yakni satu dari sembilan program yang ditetapkan oleh Gubernur Jatim yang disebut "Nawa Bhakti Satya". Delapan program lainnya adalah Jatim Sejahtera, Jatim Cerdas dan Sehat, Jatim Akses, Jatim Berkah, Jatim Agro, Jatim Berdaya, Jatim Amanah dan Jatim Harmoni.

Bagi Pemprov Jatim, Penguatan Perdagangan Dalam dan Luar Negeri sebenarnya merupakan intermediate goals (tujuan antara), karena ultimate goal (tujuan akhir) dari program 'Jatim Kerja" ini adalah terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT dengan tata kelola pemerintahan yang partisipatif, inklusif melalui kerja bersama dan semangat gotong royong.

Tujuan akhir sebagaimana yang tertuang dalam visi di atas, penjabarannya bisa dilihat dalam misi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, yakni mewujudkan keseimbangan pembangunan ekonomi, baik antarkelompok, antarsektor dan keterhubungan wilayah.

Terciptanya kesejahteraan yang berkeadilan sosial, pemenuhan kebutuhan dasar, terutama kesehatan dan pendidikan, penyediaan lapangan kerja dengan memperhatikan kelompok rentan.

Tata kelola pemerintahan yang bersih, inovatif, terbuka, partisipatoris memperkuat demokrasi kewargaan untuk menghadirkan ruang sosial yang menghargai prinsip kebhinnekaan, serta melaksanakan pembangunan yang berdasarkan semangat gotong-royong, berwawasan lingkungan untuk menjamin keselarasan ruang ekologi, sosial, ekonomi dan ruang budaya.

Dengan demikian, dalam penjabaran misi Gubernur Jatim di atas sejatinya kesembilan program yang tertuang dalam 'Nawa Bhakti Satya'  merupakan satu kesatuan yang saling mendukung, saling menguatkan dan saling melengkapi, ketika ultimate goal-nya adalah 'terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT melalui kerja bersama dan semangat gotong-royong.

Ekonomi sebagai penggerak

Kesadaran akan pentingnya penguatan ekonomi dalam menggerakkan roda pemerintahan dan pembangunan di Jatim menjadi fondasi bagi Pemprov Jatim dalam menetapkan program pendukung yang harus dilakukan, seperti percepatan pengembangan kawasan industri, serta pemberdayaan industri dalam negeri untuk mewujudkan kemandirian bangsa.

Karena itu, kegiatan yang mengarah kepada upaya pemberdayaan ekonomi lokal terus dilakukan, baik melalui perorangan, organisasi, maupun lembaga pendidikan berbasis pondok pesantren.

One Pesantren One Product (OPOP) merupakan salah satu program yang dijalankan Pemprov Jatim, yakni salah satu program peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis pondok pesantren melalui pemberdayaan santri, pondok pesantren dan alumni pondok pesantren.

Program ini mengacu kepada tiga pilar penguat, santripreneur, pesantrenpreneur, dan sosiopreneur.

Santripreneur merupakan program pemberdayaan santri yang bertujuan menumbuhkan pemahaman dan ketrampilan santri dalam menghasilkan produk unik sesuai syariah yang berorientasi pada kemanfaatan dan keuntungan. Sedangkan pesantrenpreneur, merupakan program pemberdayaan ekonomi pesantren melalui Koperasi Pondok Pesantren yang bertujuan menghasilkan produk halal unggulan yang mampu diterima pasar lokal, nasional, dan internasional.

Sementara pada pilar sosiopreneur merupakan program pemberdayaan alumni pesantren yang disinergikan dengan masyarakat. Pemberdayaan dilakukan dengan beragam inovasi sosial, berbasis digital teknologi dan kreativitas secara inklusif.

Selain OPOP, program lain yang juga dijalankan Pemprov Jatim dalam menguatkan ekonomi adalah Program Jawa Timur Pemberdayaan Usaha Perempuan atau dikenal 'Jatim Puspa' yakni salah satu upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat pandemi COVID-19. Program ini menyasar kaum perempuan pelaku usaha mikro dan graduasi Program Keluarga Harapan (PKH) di Jatim. Program ini menyasar 15 kabupaten yang tersebar di 117 desa, dengan total jumlah sebanyak 7.981  Keluarga Penerima Manfaat (KPM) .

Pemutihan pajak kendaraan bermotor melalui penghapusan denda telat bayar juga rutin dilakukan setiap tahun sebagai upaya untuk menambah pendapatan asli daerah.

Di bidang perdagangan Pemprov Jatim terus meningkatkan kerja sama antardaerah dengan membuka Kantor Perwakilan Dagang (KPD) sebagai upaya Pemprov Jatim dalam rangka penguatan Perdagangan Antar-Pulau Antar-Provinsi. Hingga 2023 ini tercatat sudah 26 kantor perwakilan dagang Provinsi Jatim di seluruh Indonesia mulai dari Aceh hingga Papua.

Misi dagang Pemprov Jatim ini tidak hanya di dalam negeri, akan tetapi juga dengan luar negeri, salah satunya dengan negara Timor Leste. Misi ini dilakukan dengan mempertemukan para pelaku usaha dari Jatim dan negara mitra dalam menyebarluaskan potensi produk industri, perdagangan, dan peluang investasi lainnya secara terintegrasi.

Hal ini dilakukan, karena Jatim memiliki historis perdagangan dengan Timor Leste yang cukup baik. Neraca perdagangan Provinsi Jatim dengan Timor Leste selama kurun waktu 2018 – 2022 selalu menunjukkan surplus bagi Jawa Timur. Selain itu, Jawa Timur merupakan mitra dagang utama bagi Timor Leste. Hal ini dapat dilihat dari proporsi Jatim sebesar 79 persen jika dibandingkan dengan ekspor nonmigas provinsi lain ke Timor Leste. 

Untuk itu, melalui gelar misi dagang dan investasi diharapkan hubungan dagang antara Jatim dengan Timor Leste semakin meningkat. Selain itu, diharapkan pula semakin banyak produk unggulan Jatim yang bisa masuk ke pasar Timor Leste.

Upaya Pemprov Jatim dalam memberdayakan ekonomi masyarakat dengan membuka akses jalur perdagangan lintas provinsi dan luar negeri, terbukti menunjukkan hasil yang positif pada pertumbuhan ekonomi di Jatim, yakni sebesar 5,24 persen.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pertumbuhan di Jatim tersebut, di atas angka pertumbuhan ekonomi nasional pada periode yang sama sebesar 5,17 persen.

Secara 'quarter to quarter' atau 'q to q', ekonomi Jatim pada periode yang sama tahun lalu juga tumbuh sebesar 2,66 persen. Tercatat tertinggi dari semua provinsi di Pulau Jawa. Sebab, pada periode triwulan II 2023, Jatim berkontribusi signifikan pada pertumbuhan perekonomian nasional sebesar 14,45 persen. Sedangkan terhadap perekonomian Pulau Jawa berkontribusi sebesar 25,23 persen.

Pertumbuhan ekonomi Jatim ini disokong meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat yang mendorong tumbuhnya permintaan domestik, volume perdagangan, serta menggeliatnya aktivitas pada sektor jasa, dan lapangan usaha. Sektor yang mengalami pertumbuhan paling signifikan adalah transportasi dan pergudangan yang tumbuh sebesar 13,90 persen.

Peningkatan kinerja investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik juga menjadi faktor penggerak ekonomi Jatim, termasuk tiga sektor utama penggerak ekonomi lainnya seperti industri pengolahan yang berkontribusi sebesar 30,17 persen, perdagangan 18,75 persen, serta pertanian 11,82 persen.

Pertumbuhan positif di triwulan II tahun 2023 ini, diyakini akan menjadi modal besar bagi Jatim untuk mengakselerasi roda perekonomian hingga akhir tahun 2023 ini.

Anugerah ANTARA

Keberhasilan Pemprov Jatim dalam meningkatkan perekonomian in, menjadi pertimbangan pokok bagi Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Jatim  untuk memberikan penghargaan kepada organisasi perangkat daerah (OPD) yang membidangi perdagangan dan industri di Pemprov Jatim.

Para perayaan HUT Ke-86 ANTARA memberikan penghargaan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim Kategori Pelaksana Program "Jatim Kerja" Nawa Bhakti Satya Bidang Penguatan Perdagangan Dalam dan Luar Negeri.

Kepala Disperindag Jatim Iwan menyatakan, dukungan media massa, seperti Perum LKBN ANTARA sangat berarti untuk memotivasi institusinya berkinerja lebih baik ke depan. "Terima kasih kepada ANTARA yang telah memberikan suport kepada kami melalui penghargaan yang diberikan di HUT Ke 86 ANTARA ini. Kami akan menjadikan penghargaan ini sebagai pemicu untuk bekerja lebih baik," kata Iwan.

Upaya yang dilakukan Pemprov Jatim di sektor perdagangan dalam dan luar negeri, sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab pemerintah dalam berupaya mengimplementasikan program 'Nawa Bhakti Satya' yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat Jawa Timur.

Disperindag Jatim merupakan salah satu OPD yang menerima penghargaan pada acara Anugerah ANTARA Jatim 2023 kali ini, termasuk beberapa kepala daerah, dan beberapa lembaga lain, serta Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Gubernur meraih penghargaan   "Lifetime Achievement". dalam kategori "Tokoh Pelopor dan Penggerak Nawa Bhakti Satya".

Kemudian, ada empat kepala daerah yang juga menerima penghargaan, yakni Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dengan kategori "Kepala Daerah Akselerator Pengentasan Stunting di Jawa Timur", Penjabat Wali Kota Batu Aries Agung Paewai dengan kategori "Kepala Daerah Inovator Peningkatan dan Pengembangan Potensi Wisata di Jawa Timur".

Berikutnya,  Bupati Jember Hendy Siswanto dengan kategori "Kepala Daerah Inovator Peningkatan Ketersediaan Pangan di Jawa Timur", dan Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin dengan kategori "Kepala Daerah Penggerak Keterbukaan Informasi dan Digitalisasi di Jawa Timur,". Penghargaan diserahkan langsung oleh Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Akhmad Munir.

Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2023