Sudah cukup bagus, hampir mirip dengan (terowongan tambang tembaga) Freeport
Kotabaru, Kalsel (ANTARA) - Plt Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Bambang Suswanto menyebutkan sirkulasi udara di terowongan tambang batu bara bawah tanah di kawasan Kotabaru, Kalimantan Selatan, cukup bagus.

"Sudah cukup bagus, hampir mirip dengan (terowongan tambang tembaga) Freeport. Saya tadi di bawah sangat nyaman. Hembusan udara segar, sangat besar udaranya, sirkulasi udara bagus," ujarnya usai meresmikan tambang batu bara bawah tanah pertama di Kotabaru, Kalimantan Selatan, Senin.

Dirinya berharap tambang batu bara bawah tanah pertama di Indonesia milik PT Sumber Daya Energi (SDE), yang merupakan afiliasi perusahaan asal China, Qinfa Group ini dapat melakukan transfer pengetahuan dan teknologi kepada Indonesia.

Tambang batu bara dengan luas area 185 kilometer persegi ini didesain memproduksi batu bara sebanyak 20 juta ton per tahun dari lokasi SDE-1 dan SDE-2.

Bambang berharap kehadiran tambang batu bara bawah tanah modern ini dapat memberikan kontribusi lebih terhadap penerimaan negara, menjadi contoh bagi industri pertambangan batu bara dalam negeri, serta mampu membuat iklim investasi di sektor pertambangan batu bara bawah tanah menjadi lebih ramah lingkungan.

Ia juga mengingatkan bahwa perusahaan wajib menerapkan kaidah pertambangan yang baik dan benar serta pemenuhan atas kewajiban penerimaan negara serta reklamasi pascatambang.

"Juga wajib melaksanakan transfer teknologi dan transfer keahlian dari tenaga kerja asing (TKA) kepada tenaga kerja Indonesia (TKI)," ujarnya.

Ia menambahkan perusahaan juga wajib melaksanakan program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat sekitar tambang, sehingga berdampak positif secara jangka panjang bagi keberadaan perusahaan.

Baca juga: BKPM sebut investasi Tiongkok di Kalsel dukung pertumbuhan ekonomi
Baca juga: KESDM resmikan tambang batu bara bawah tanah pertama di Indonesia
Baca juga: KESDM: Teknologi AI bantu tingkatkan keselamatan industri tambang

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023