Reklamasi dan pascatambang pada unit Ombilin dapat memberikan nilai tambang bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat
Jakarta (ANTARA) - PT Bukit Asam (BA) Tbk menyatakan bahwa kegiatan reklamasi dan pascatambang di situs tambang batu bara Ombilin, Kabupaten Sawahlunto, Sumatera Barat memberikan nilai tambah bagi masyarakat dalam meningkatkan perekonomian secara berkelanjutan.

"Reklamasi dan pascatambang pada unit Ombilin dapat memberikan nilai tambang bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat dalam menopang peningkatan perekonomian keluarga secara berkelanjutan," kata General Manager PT Bukit Asam Tbk Unit Pertambangan Ombilin, Yulfaizon dalam diskusi daring "Mengidentifikasi Peran Sektor Swasta dalam Pemberdayaan Sosial-Ekonomi Masyarakat" yang dipantau di Jakarta, Rabu.

Yulfaizon mengatakan PT BA berupaya menghilangkan stigma bahwa kegiatan pertambangan merupakan perusakan alam melalui kegiatan-kegiatan pemulihan alam serta masyarakat yang ada di wilayah tambang.

Pada kegiatan pemulihan alam, PT BA melakukan upaya reklamasi bekas tambang untuk ditanami (reforestasi) berbagai jenis pohon lokal serta melakukan pemeliharaan secara berkelanjutan.

Kegiatan pascatambang berbasis ekonomi di Ombilin setelah berhentinya masa beroperasi pada 2019 lalu meliputi zona perlindungan satwa, zona budidaya, dan zona pemanfaatan.

Zona perlindungan satwa meliputi Kebun Binatang seluas 3 hektare yang bekerja sama dengan pemerintah daerah. Kemudian zona budidaya meliputi tanaman buah, peternakan, kolam ikan, hingga agroforestry dengan luas area sekitar 6,5 hektare. Selanjutnya zona pemanfaatan untuk destinasi wisata, sarana olahraga, sarana budaya, dan pendidikan

"Ini menjadi contoh pelaksanaan pascatambang secara nasional. Aset-aset ini dapat memberikan nilai tambah dan peningkatan perekonomian yang signifikan untuk kehidupan masyarakat di Sawahlunto," ujarnya.

Selain aspek lingkungan dan ekonomi, kegiatan pascatambang yang dilakukan PT BA juga menekankan pada aspek pendidikan melalui sarana dan fasilitas studi tambang batubara bawah tanah.

Lebih lanjut Yulfaizon mengungkapkan, situs tambang batubara di Ombilin telah masuk ke dalam daftar warisan budaya dunia UNESCO dengan nama Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto pada tahun 2019 silam.

Meski saat ini tidak ada lagi kegiatan operasional pertambangan, situs Ombilin terus memberikan kontribusi untuk Sawahlunto hingga menjadi warisan budaya dunia.

Lubang tambang batu bara yang dulu menjadi lokasi penambangan batubara bawah tanah, kini diubah menjadi Lubang Pendidikan, yaitu pada lubang tambang Sawahluwung.

Di Lubang Pendidikan ini, masyarakat dapat melihat dan mempelajari proses penambangan batubara bawah tanah.

Ia menambahkan, beberapa universitas kerap mengunjungi Lubang Pendidikan ini untuk mempelajari proses penambangan batubara bawah tanah.

"Tentunya ini menjadi hal yang baru juga untuk Sawahlunto dalam mendatangkan wisatawan mancanegara maupun dalam negeri. Ini sebagai pendukung kota warisan dunia," katanya.


Baca juga: BKPM sebut investasi Tiongkok di Kalsel dukung pertumbuhan ekonomi
Baca juga: KESDM resmikan tambang batu bara bawah tanah pertama di Indonesia
Baca juga: Kementerian ESDM: Sirkulasi udara tambang bawah tanah di Kalsel bagus

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024