Pertumbuhan ini cukup moderat dan juga cukup menantang bagi INTA, karena di 2023 pertumbuhan sudah terjadi sebesar 70 persen (yoy) ....
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan penyedia alat berat dan alat konstruksi PT Intraco Penta Tbk (INTA) menargetkan penjualan alat berat meningkat sebesar 20 persen year on year (yoy) pada  2024.

“Pertumbuhan ini cukup moderat dan juga cukup menantang bagi INTA, karena di 2023 pertumbuhan sudah terjadi sebesar 70 persen (yoy) dibandingkan tahun 2022,” ujar Direktur INTA Willianto Febriansa dalam Paparan Publik yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Per September 2023, perseroan telah menjual sebanyak 302 unit alat berat, atau meningkat 68 persen (yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

“Penjualan alat berat tersebut akan mendorong pendapatan usaha perseroan dapat mencapai senilai Rp1,2 triliun pada akhir tahun 2023 ini,” ujar Willianto.

Baca juga: Pemkab Agam kerahkan tiga alat berat bersihkan material banjir bandang

Direktur Utama INTA Petrus Halim mengatakan 2024 merupakan tahun politik yang dapat berdampak terhadap menurunnya kondisi perekonomian dan melambatnya proses birokrasi dalam negeri.

Dari sektor pertambangan, para pengamat memprediksi harga batu bara masih akan melandai pada awal 2024, dan baru akan naik pada akhir 2024, sehingga akan memperketat kompetisi penjualan alat berat.

Dari pertambangan nikel, harga nikel diprediksi masih mengalami tren penurunan, namun, dengan terbitnya Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) khususnya untuk tambang nikel, diharapkan permintaan nikel akan meningkat, yang berpotensi untuk penjualan alat berat pada kelas 20 dan 30 ton dan penjualan dump truck.

“Kami juga melihat sektor industri kehutanan. Para pemain utama Hutan Tanaman Industri​​​​​​​ (HTI), fokus untuk meningkatkan produksi kayunya dan sedang dalam proses pembangunan dua pabrik baru, yang memberikan peluang perseroan untuk dapat menjual produk alat berat grapple dan truck logging,” ujar Petrus.

Baca juga: Bupati Cirebon serahkan alat berat untuk pembangunan infrastruktur

Hingga September 2023, pendapatan usaha perseroan meningkat menjadi Rp702,88 miliar, dibandingkan senilai Rp497,16 miliar pada periode sama tahun sebelumnya

Beban usaha tercatat turun dari Rp110,66 miliar pada September 2022 menjadi Rp109,29 miliar pada September 2023, sehingga, laba operasional perseroan meningkat dari negatif Rp27,3 miliar pada September 2022 menjadi positif Rp41,08 miliar pada September 2023.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023