Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) meningkatkan penguatan merk modest fesyen atau produk busana bergaya santun asal Indonesia di kancah global dengan menyelenggarakan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) di sela pameran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 Tahun 2023.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi menyampaikan bahwa JMFW merupakan upaya Kemendag untuk memberdayakan industri fesyen, khususnya modest fesyen agar dikenal di seluruh dunia.

"JMFW adalah branding kegiatan untuk membawa modest fesyen Indonesia ke pasar global," kata Didi Sumedi dalam acara seremoni penutupan TEI ke-38 di Jakarta, Rabu.

Didi mengatakan, upaya mengenalkan modest fesyen melalui penyelenggaraan JMFW 2023 telah mencatat nilai transaksi mencapai 20,9 juta dolar AS, meningkat 58,33 persen dari tahun 2022 yang mencapai 13,2 juta dolar AS.

Adapun komoditas tertinggi di antaranya tekstil mencapai 15 juta dolar AS, modest 5,9 juta dolar AS, pakaian pria dan olahraga 4 ribu dolar AS, kecantikan 1,9 ribu dolar AS, kemudian tas, perhiasan, dan sepatu mencapai 1,3 ribu dolar AS, dan tekstil, pakaian modest, dan hijab sebesar 684 dolar AS.

Negara asal pembeli pada JMFW 2023 yang tertinggi di antaranya Malaysia sebesar 25,45 persen, Indonesia 24,55 persen, Thailand 5,45 persen, Uni Arab Emirat 5,45 persen, Perancis 4,55 persen, Nigeria 3,64 persen, Iran 3,64 persen, India 2,73 persen, Singapura 2,73 persen, dan Korea Selatan sebesar 2,73 persen.

Pada penyelenggaraan JMFW 2023 terdapat 12 parade fesyen show, trade show, business matching, performance art, 11 talk show dan media briefing.

Acara tersebut juga menampilkan lebih dari 1000 koleksi dari 214 desainer/merk dan industri pendukung lainnya seperti tekstil, kosmetik, perhiasan dan aksesoris, dan produk gaya hidup lainnya.

"Transaksi mencapai Rp 330 miliar di JMFW 2023 cukup signifikan kenaikannya dibandingkan tahun 2022 lalu. Tahun depan prediksinya akan lebih tinggi lagi," katanya.

Didi mengatakan, Kemendag turut mendukung kegiatan para desainer-desainer mode dan fesyen asal Indonesia untuk berpameran maupun mengikutkan karyanya dalam berbagai ajang di dalam dan luar negeri di antaranya Paris Fashion Week, New York Fashion Week dan London Fashion Week, di mana acara tersebut merupakan tempat bertemunya para desainer kelas dunia.

Ia menyampaikan, upaya meningkatkan ekspor produk modest fesyen juga ditempuh melalui peningkatan kualitas produk dengan standar internasional.

Selanjutnya, pengembangan sumber daya manusia melalui inkubasi dan pelatihan agar karya-karya yang dihasilkan sesuai dengan pasar ekspor.

"Dengan kita agresif mengikuti berbagai ajang di dunia, maka merk-merk atau jenama di bidang modest fesyen akan semakin dikenal di dunia global dan tentu meningkatkan permintaan terhadap produk tersebut," ujarnya.

Lebih lanjut Didi menyampaikan rencana deklarasi Indonesia sebagai pusat modest fesyen dunia pada tahun 2024 mendatang.

Hal tersebut dilatarbelakangi oleh potensi ekonomi dari tren busana bergaya santun dan fesyen muslim yang terus meningkat di berbagai negara.

Baca juga: Pameran TEI ke-38 catat transaksi mencapai 30,5 miliar dolar AS

Baca juga: Kemendag: JMFW 2024 membukukan transaksi Rp330 miliar

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023