... banyak dikamuflase dalam penjualan barang antik maupun penjualan hewan mamalia yang tidak dilindungi... "
Jambi (ANTARA News) - Forum Harimau Kita mengimbau masyarakat mewaspadai perdagangan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) lewat situs internet. 

"Perdagangan harimau ini cenderung mulai beralih lewat situs internet yang populer dan dikenal masyarakat luas," ujar Sekretaris Forum Harimau Kita, Iding Haidir, di sela peringatan Hari Konservasi Harimau Dunia alias Tiger Day, di Jambi, Senin.

Menurut dia, peran masyarakat sangat penting tentang hal ini. Harimau sumatera bisa dijual secara utuh atau bagian perbagian, di antaranya kulit, cakar, taring dan gigi, bahkan lembaran kumisnya saja.

Haidir menjelaskan, 22 harimau sumatera bisa dicegah diperdagangkan antara 2011-2012 melalui kerjasama berbagai pegiat, pemerhati, LSM lingkungan, dan aparatur penegak hukum. Ke-22 harimau sumatera atau bagian-bagian tubuhnya diperdagangkan lewat situs internet.

"Perdagangan harimau lewat internet, banyak dikamuflase dalam penjualan barang antik maupun penjualan hewan mamalia yang tidak dilindungi," bilang Haidir. 

Di dalam situs-situs internet yang dikamuflase itu, ditawarkan beberapa bagian atau bahkan tubuh utuh harimau. Hanya saja, dia tidak menyebut situs-situs internet yang memperjual-belikan harimau sumatera itu.

"Di dalam negeri, harga satu bagian tubuh harimau bisa dihargai antara Rp1-2 juta. Nilainya akan semakin tinggi jika bagian yang dijual semakin besar. Sementara di tangan pengepul saja, satu harimau sumatera paling murah Rp25 juta," bilang dia lagi.

Lebih lanjut ia mengatakan, "Perdagangan harimau sumatera di Indonesia telah melalui jaringan mafia terorganisir dengan melibatkan oknum baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

"Mafia ini juga sudah merambah kawasan Jambi sebagai salah satu habitat terluas harimau sumatera," ujarnya lagi.

Populasi harimau sumatera di Jambi diperkirakan hanya tinggal 200-an saja. "Di Taman Nasional Kerinci Seblat yang terbagi dalam lima provinsi saja hanya 160 ekor," dia membilang.

Pewarta: Bangun Santoso
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013