Warga miskin seperti mbah Painem ini ya harus diberi uang tunai,"
Bojonegoro (ANTARA News) - Wakil Gubernur (Wagub) Jatim Syaifullah Yusuf mengatakan pengentasan warga miskin di Jatim dalam empat tahun terakhir sudah berjalan, namun belum seluruhnya selesai.

"Warga miskin yang saya maksud ini tidak mungkin bisa ditolong dengan program kerja apapun juga," katanya dalam safari Ramadhan di Bojonegoro, Senin.

Ia menjelaskan warga miskin di Jatim itu merupakan warga yang tidak terjangkau berbagai program pengentasan kemiskinan yang ada, mulai pemberian kredit lunak, juga yang lainnya.

Ia mencontohkan ada seorang janda yang bernama Painem dengan usia 74 tahun karena usianya tidak mungkin dalam mengembangkan ekonomi yang bersangkutan mendapatkan kredit.

"Warga miskin seperti mbah Painem ini ya harus diberi uang tunai," katanya.

Ia juga menyampaikan program Gubernur Jatim Soekarwo yang sudah berjalan selama empat tahun terakhir yakni mendorong perkembangan pendidikan madrasah diniyah di Jatim.

"Paling tidak selama empat tahun berjalan dana yang dikucurkan untuk pengembangan madrasah diniyah mencapai Rp1 triliun termasuk di dalamnya untuk membayar gaji guru," jelasnya.

Bahkan, ia mengungkapkan pengembangan Madrasah Diniyah di Jatim masih akan terus berlanjut dengan alokasi anggaran dari APBD Tk I Jatim sebesar Rp500 miliar/tahun.

Tidak hanya itu, ia juga menyebutkan, Gubernur Jatim Soekarwo yang pertama kalinya mengeluarkan surat keputusan (SK) larangan keberadaan kelompok Ahmadiyah di Jatim.

Sebelum itu, Gubernur Jatim Soekarwo dalam sambutannya mengungkapkan warga di sepanjang daerah hilir Jatim, mulai Ngawi, Bojonegoro, sampai Gresik akan terbebas dari banjir luapan Bengawan Solo dengan ditingkatnya daya tampung sudetan Bengawan Solo.

"Pekerjaan peningkatan sudetan Bengawan Solo di Pelangwot ke Laut Jawa akan selesai 2014, " katanya.

Dalam safari Ramadhan itu, Syaifullah Yusuf, yang datang bersama dengan Gubernur Jatim Soekarwo, didampingi Wakil Bupati (Wabup) Setyo Hartono, Ketua DPD Partai Golkar Bojonegoro H.M. Thalhah, melakukan pertemuan dengan ulama di daerah setempat. 

(KR-SAS/M026)

Pewarta: Slamet AS
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013