Beijing (ANTARA) - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin menyatakan China meminta agar negara-negara besar dapat bertanggung jawab dalam menjaga keamanan di Laut Merah.

"Kami percaya pihak-pihak terkait, terutama negara-negara besar yang mempunyai pengaruh, perlu memainkan peran konstruktif dan bertanggung jawab dalam menjaga keamanan jalur pelayaran di Laut Merah," kata Wang Wenbin saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, China pada Kamis (21/12).

Hal itu terkait dengan pernyataan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada awal pekan yang mengumumkan pembentukan gugus tugas angkatan laut multinasional untuk menangkal serangan Houthi terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah.

"Laut Merah adalah jalur perdagangan internasional yang penting untuk barang dan energi. Menjaga keamanan dan stabilitas kawasan merupakan kepentingan bersama komunitas internasional," ungkap Wang Wenbin.

China, menurut Wang Wenbin, bersikap untuk melindungi keselamatan jalur laut internasional dan tidak menimbulkan gangguan terhadap kapal-kapal sipil yang melintas.

Menurut AS, sejauh ini negara-negara anggota NATO seperti Inggris, Kanada, Prancis, Italia, Norwegia dan Belanda menjanjikan dukungan bagi Operasi Penjaga Kemakmuran untuk melindungi kapal-kapal dagang yang transit antara Asia dan Eropa.

Milisi Houthi di Yaman yang didukung Iran terus mengintensifkan keterlibatannya dalam konflik Gaza dengan menyerang kapal-kapal di selatan Laut Merah.

Houthi mengatakan tindakan tersebut dilakukan sebagai solidaritas terhadap perjuangan Palestina di Jalur Gaza.

Laut Merah adalah salah satu jalur laut yang paling sering digunakan di dunia untuk pengiriman minyak dan bahan bakar.

Baca juga: Uni Eropa siap andil dalam koalisi keamanan Laut Merah
Baca juga: Houthi akan serang kapal perang AS bila Yaman jadi target
Baca juga: Jerman pertimbangkan gabung gugus tugas AL pimpinan AS di Laut Merah

 

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023