Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Welfizon Yuza mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk turut menjaga fasilitas publik dan tidak memasang alat peraga kampanye di bus maupun halte.

”Kami mengimbau kepada semua pelanggan TransJakarta dan masyarakat secara umum, TransJakarta ini adalah fasilitas publik. Jadi kita harus menjaga netralitasnya, jangan ditempel dengan alat peraga kampanye,” kata Welfizon saat dijumpai di Jakarta Pusat, Jumat.

Lebih lanjut Welfizon juga mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga netralitas TransJakarta di masa kampanye pemilu 2024. Salah satunya dengan memeriksa setiap unit bus TransJakarta sebelum keluar dari depo.

Tak hanya itu, terdapat pula pemeriksaan di ujung koridor secara acak untuk melihat apakah ada tempelan-tempelan tertentu.

Sebelumnya, Transjakarta pernah mendapat laporan adanya stiker calon legislatif di dalam bus yang ditempel pengguna. Hal itu pun sempat disorot di media sosial. Kendati demikian, hal tersebut langsung ditindaklanjuti dan dicopot oleh Transjakarta.

Welfizon menambahkan, seluruh direksi dan operator Transjakarta juga sudah menandatangani pakta netralitas. Sebab pihaknya merupakan bagian dari Pemprov DKI Jakarta.

Kemudian, jika ditemukan pengguna jasa atau seseorang yang melakukan penempelan secara diam-diam, maka akan diberikan sanksi dan dilaporkan ke pihak Bawaslu.

"Yang paling penting sebenarnya adalah kita semua masyarakat dan semua pelanggan TransJakarta harus menjaga aset-aset publik untuk tidak dijadikan sebagai media atau tempat untuk kampanye,” ujar Welfizon.

Baca juga: Warga harus patuhi aturan terkait stiker caleg di TransJakarta

Baca juga: Damri dan Transjakarta luncurkan 26 unit bus listrik

Baca juga: TransJakarta tambah jam operasional saat malam Natal dan tahun baru


Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023