Harapannya, orang yang melihat pertunjukan beserta kendaraannya tidak beranjak berkeliling kota hingga menambah kepadatan di kota
Yogyakarta (ANTARA) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta masyarakat tidak melakukan konvoi kendaraan bermotor saat merayakan malam Tahun Baru 2024.

"Harapannya, orang yang melihat pertunjukan beserta kendaraannya tidak beranjak berkeliling kota hingga menambah kepadatan di kota," kata Sultan HB X dikutip dari laman resmi Pemda DIY di Yogyakarta, Jumat.

Sultan menyebutkan pada libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 diperkirakan sebanyak 4,45 juta orang mengunjungi DIY, baik yang sekadar lewat maupun mampir atau menginap di Yogyakarta.

Sementara itu, puncak keramaian di DIY diprediksi berlangsung pada malam pergantian Tahun 2023 ke 2024.

"Sehingga kita perlu mencermati arus lalu lintas yang datang maupun nanti keluar lagi sebagai bentuk pelayanan yang baik bagi seluruh warga masyarakat," tutur Raja Keraton Yogyakarta itu.

Sultan mengimbau seluruh kabupaten mampu menciptakan titik-titik keramaian masyarakat pada malam pergantian tahun sehingga menjadi solusi mengurai kepadatan masyarakat maupun kendaraan di Kota Yogyakarta.

Baca juga: Sultan HB X yakin digitalisasi transaksi keuangan mampu tingkatkan PAD

Baca juga: Pemda DIY pertahankan SAKIP predikat "AA" enam kali berturut-turut


"Kami berharap berbagai acara yang akan digelar di kabupaten-kabupaten itu bisa disosialisasikan," kata Sultan.

Saat ini sudah ada rencana 15 titik pesta kembang api yang tersebar di banyak objek wisata di DIY.

Hal itu menjadi salah satu cara Pemda DIY memecah konsentrasi di Kota Yogyakarta, dengan waktu pertunjukan pesta kembang api yang biasanya berlangsung sekitar pukul 22.00 hingga lebih dari pukul 24.00 WIB.

Kepala Polda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan mengatakan ada dua kegiatan besar yang menjadi perhatian Polda DIY pada Operasi Lilin Progo 2023, yaitu pengamanan kegiatan peribadatan dan kegiatan berwisata di wilayah DIY.

Operasi Lilin Progo 2023 berlangsung selama 12 hari, terhitung sejak 22 Desember 2023 hingga 2 Januari 2023.

"Langkah pertama yang kami tempuh adalah bagaimana menciptakan keamanan, keselamatan dan ketertiban dalam berlalu lintas. Karena itu kami mengatur betul lalu lintas di Yogyakarta ini, termasuk membuat rekayasa lalu lintas, utamanya menjelang pergantian tahun nanti untuk mengurai kemacetan," ujar Suwondo.

Ia menuturkan langkah selanjutnya ialah operasi keamanan dengan melakukan antisipasi kejahatan atau gangguan yang berpotensi terjadi di tengah masyarakat.

Selain itu, antisipasi sebagai upaya mitigasi bencana yang berpotensi terjadi pun dilakukan.

Telah disepakati pula penyebarluasan informasi bahwa Pemda DIY maupun unsur di kabupaten/kota dan pihak swasta menggelar kegiatan-kegiatan perayaan malam tahun baru di berbagai tempat.

"Pada kesempatan ini diharapkan masyarakat bisa menikmati hiburan perayaan tahun baru yang ada di sekitar rumahnya saja. Apabila tidak sangat perlu, tidak perlu masuk ke wilayah kota," kata Suwondo Nainggolan.

Terkait rekayasa lalu lintas pada malam tahun baru nanti, Suwondo mengatakan, pihaknya memberlakukan malam bebas kendaraan bermotor di sepanjang Jalan Malioboro hingga Titik 0 KM sejak pukul 18.00 WIB hingga 05.00 WIB.

Baca juga: Sultan HB X tetapkan UMK kabupaten/kota se-DIY tahun 2024

Baca juga: Sultan HB X minta tanah kas desa dioptimalkan tingkatkan perekonomian


 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023