Mengolah sampah organik menjadi suatu yang bermanfaat, sehingga dapat mengurangi sampah yang akan dibuang
Bukittinggi (ANTARA) -
Wali Kota Bukittinggi Sumatera Barat Erman Safar menyatakan daerah setempat saat ini dalam keadaan darurat sampah, akibat Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Regional Payakumbuh yang ditutup karena mengalami longsor.
 
"Bukittinggi darurat sampah, untuk itu diimbau kepada warga Kota Bukittinggi memastikan sampah yang dibuang ke pembuangan sementara dikemas ke dalam plastik sampah, agar ketika terjadi keterlambatan petugas mengangkut, tidak mengakibatkan bau tak sedap keluar dan sampah tidak berserakan," kata Erman Safar di Bukittinggi, Minggu.
 
Ia meminta kepedulian dan partisipasi aktif warga untuk dapat sementara waktu mengelola sampah di lingkungan sekitar agar tidak terjadi penumpukan.
 
"Mengolah sampah organik menjadi suatu yang bermanfaat, sehingga dapat mengurangi sampah yang akan dibuang. Mari kita bersama berupaya menjaga agar kota yang kita cintai ini tetap bersih," katanya.
 
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bukittinggi Aldiasnur menambahkan, selain pengelolaan mandiri warga, pihaknya juga berusaha melakukan pembersihan dan pengiriman sampah ke beberapa daerah yang bersedia menampung.
 
"Diantaranya dilakukan kerja sama sementara pengiriman sampah menumpuk ke Kota Padang dan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, walaupun tidak semua terangkut," kata Aldiasnur.

Pengiriman sampah itu hanya bisa dilakukan terbatas hingga DLH tetap mengedepankan kerja sama dari warga untuk pengelolaan sampah secara mandiri sampai TPAS Payakumbuh beroperasi kembali.
 
TPAS Payakumbuh mengalami longsor di bak penampung akibat hujan dengan intensitas tinggi sejak Rabu (20/12).
 
TPAS itu biasanya menampung 200 hingga 250 ton sampah per hari dari empat kabupaten dan kota, masing-masing Kota Payakumbuh, Bukittinggi, Kabupaten Limapuluh Kota, dan Agam.

Pewarta: Altas Maulana
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2023