Pertama, demokrasi atau politik kita baru menuju ke tingkat kematangannya. Belum matang sebenarnya sehingga wajar kalau masih ada konflik, pertentangan, dan sebagainya,"
Surabaya (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan demokrasi di Indonesia menghadapi tiga tantangan yang membutuhkan optimisme sehingga dapat mewujudkan bangsa yang sejahtera, adil, dan maju.

"Pertama, demokrasi atau politik kita baru menuju ke tingkat kematangannya. Belum matang sebenarnya sehingga wajar kalau masih ada konflik, pertentangan, dan sebagainya," kata Presiden saat memberikan sambutan dalam buka bersama dengan forum koordinasi pimpinan daerah, alim ulama dan tyokoh masyarakat Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis,

Tantangan kedua, demokrasi yang multi partai yang rentan dengan instabilitas. "Dulu pada masa Presiden Soeharto, partai hanya tiga. Sekarang banyak sekali. Banyak parpol, banyak kepentingan, banyak dinamika. Pasti di sana-sini timbul ketegangan instabilitas," katanya.

Tantangan ketiga, demokrasi multi budaya sebagai implikasi masyarakat Indonesia yang majemuk dengan berbagai suku, ras, dan agama. Untuk itu, dalam masyarakat majemuk harus dipupuk dan dikembangakan sikap saling menghormati, menghargai, toleransi dan saling mengasihi.

Presiden optimistis, bila tiga hal tersebut dapat dikelola dan diantisipasi, Indonesia pada 32 tahun mendatang dapat menjadi negara maju yang adil dan sejahtera.

Sementara itu, buka puasa tersebut selain dihadiri oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono juga sejumlah pejabat tinggi diantaranya Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Agama Suryadharma Ali.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, Panglima TNI Agus Suhartono, dan Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo. Selain itu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Wakilnya Saifullah Yusuf.
(M041/N002)

Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013