Penyiapan lahan tidak bisa lepas dari peran Pemkab Manokwari.
Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari, Provinsi Papua Barat perlu mempersiapkan lahan yang digunakan untuk pembangunan Terminal Bandara Rendani sebelum tahun 2025.

Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas II Rendani Manokwari Havandi Gusli, di Manokwari, Rabu, mengatakan berdasarkan masterplan Kementerian Perhubungan, Bandara Rendani akan dibangun tahun 2025.

“Penyiapan lahan tidak bisa lepas dari peran Pemkab Manokwari, karena akan berhubungan dengan kearifan lokal masyarakat sekitar. Bandara Rendani diagendakan mulai dibangun 2025 dengan syarat pemda siapkan lahan, kalau belum siap, berisiko mundur,” katanya pula.

Ia mengatakan, berdasarkan komunikasi pihaknya, Pemkab Manokwari sangat mendukung pembangunan bandara dan akan membantu penyiapan lahan untuk pembangunan terminal.

Dia menjelaskan, saat ini kapasitas terminal Bandara Rendani hanya mencapai 300-500 orang. Kapasitas tersebut tidak mencukupi saat musim padat penumpang seperti arus mudik natal dan tahun baru yang mencapai 1.000 orang per harinya.

“Saat musim liburan seperti natal dan tahun baru, bandara sangat penuh. Perimbangan kapasitas terminal dengan jumlah penumpang terlalu padat. Terminal sudah harus diperbesar,” katanya lagi.

Ia mengatakan, Kementerian Perhubungan sudah membuat masterplan pembangunan terminal bandara yang lebih besar dengan kapasitas tiga kali lipat dari terminal yang sekarang.

Namun, terminal bandara nantinya akan dibangun seberang jalan dari bandara sekarang, dimana di lokasi tersebut masih banyak rumah-rumah penduduk. Pembebasan lahan itulah yang menjadi tanggung jawab pemda meskipun rumah penduduk tersebut berdiri di atas tanah milik Kementerian Perhubungan.

“Jika anggaran dari kementerian sudah ada, tapi lahan belum siap, pasti akan dirubah ke bandara lain yang sudah siap,” katanya pula.

Ia menambahkan, ada hal lebih penting lainnya yang juga menjadi “PR” dari Pemkab Manokwari, yaitu bagaimana membuat Manokwari mempunyai daya tarik sehingga membuat orang mau mengunjungi Manokwari.

Menurutnya, bandara adalah pintu masuk orang ke suatu wilayah. Bandara yang bagus harus dibarengi dengan kemajuan daya tarik daerah.

“Dibutuhkan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan pemerintah daerah, pariwisata, perhotelan, UMKM mampu menarik wisatawan, sehingga masyarakat mau datang ke Manokwari. Kalau bandara bagus, tapi tidak didukung kemajuan daerah akhirnya keberadaan bandara tidak optimal,” ujarnya.
Baca juga: Pemkab Manokwari fokus menggarap lima proyek strategis nasional
Baca juga: Penumpang datang di Bandara Rendani Manokwari capai 1.306 orang

Pewarta: Ali Nur Ichsan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023