Jangan pernah berhenti menjelaskan situasi kepada penumpang, supaya mereka tahu pemerintah bekerja, bapak-bapak bekerja.
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta pengumuman di pelabuhan agar diperbanyak karena kurangnya informasi akan membuat para penumpang seringkali gelisah dan khawatir.

Hal ini, menurut Presiden, saat meninjau Posko Mudik Nasional di Gedung Kementerian Perhubungan, dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk memprovokasi dan memanasi situasi.

Untuk itu, Presiden meminta agar pengumuman terkait informasi mengenai kondisi dan situasi yang ada diperbabanyak, sehingga penumpang atau masyarakat yang menjadi pengguna tidak bertanya-tanya dan khawatir.

"Saya kalau meninjau, kurang sekali pengumuman. Jangan pernah berhenti menjelaskan situasi kepada penumpang, supaya mereka tahu pemerintah bekerja, bapak-bapak bekerja. Kalau dijelaskan mereka (penumpang) bisa lebih tenang," katanya.

Hal ini disampaikan Presiden seusai melakukan teleconference dengan Direktur Utama PT ASDP Ferry Danang S Baskoro di Pelabuhan Merak, Banten, Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak Surabaya I Nyoman Gede Saputra serta Nahkoda Kapal Motor Bukit Siguntang.

Presiden juga meminta agar mereka yang bertugas bekerja dengan baik agar para pemudik dapat tiba di kampung halaman dengan selamat dan merayakan Idul Fitri dengan keluarga dan handai taulan.

Presiden dalam kesempatan tersebut mengecek secara langsung kesiapan Posko Mudik Nasional di Kementerian Perhubungan, dan memastikan ruang kendali dapat beroperasi dengan baik.

Presiden melakukan inspeksi didampingi oleh Wakil Presiden Boediono dan sejumlah menteri, diantaranya Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.

Sebelumnya, Presiden meninjau kesiapan Kapal Perang KRI Banda Aceh yang dipergunakan untuk melayani mudik gratis bagi pengendara bermotor dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, ke Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.

 

Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013